‘Si Santun dan Agamis’ Buni Yani Ngamuk di Persidangan! Ahok Menang Telak!


Terdakwa pelanggaran UU ITE, Buni Yani yang pernah membunyikan sirine ‘penistaan agama’ kepada Ahok dengan video yang disebar dan berdampak secara nasional, tiba-tiba mengamuk di persidangan. Persidangan tersebut digelar di Gedung Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kota Bandung. Persidangan harus ricuh karena amukan Buni Yani yang dikenal juga dengan pekerjaan sampingan, penebar senyum manis dan penjual mug. Aneh-aneh saja. Katanya dosen, tapi kok di Perpustakaan teriak-teriak? Stop bunyi-bunyiannya, Buni! Kalah sama Ahok!
Insiden tersebut terjadi saat penasehat hukum mendatangkan seorang saksi yang rencananya dihadirkan untuk meringankan terdakwa. Ramli Kamidin adalah saksi yang juga penulis buku Kami Melawan ‘Ahok Tak Layak Jadi Gubernur’. Ramli saat itu dicecar oleh tim JPU seputar video Ahok dan perbedaannya dengan durasi panjang dan pendek. Bicara tentang panjang dan pendek, ingat, durasi ya. Bukan ‘Dur’ yang lain. Hehehe. Kalau tidak mengerti ya sudah.
Pertanyaan JPU pun sederhana yakni mempertanyakan apakah saksi Ramli tahu atau tidak bahwa ada video berdurasi pendek yang 30 detik. Berikut pernyataan yang saya kutip langsung dari sumber pemberitaan terpercaya, Kompas.com, tidak seperti seseorang yang memfitnah-fitnah dan membawa-bawa nama Sunni Ahok sesuai pemberitaan media yang tidak kredibel seperti e*a*u*l*m. Hahaha.
“Saksi tahu tidak ada video berdurasi pendek yang 30 detik,” tanya salah seorang anggota JPU kepada Ramli.
Pertanyaan yang sederhana dan tidak memojokkan sama sekali, disambar bak petir oleh bunyi yang dikeluarkan dari Buni Yani. Bunyi yang tinggi terlepas bak kilat. Berbeda dengan petir yang terlihat dahulu baru terdengar, bunyi Buni Yani terdengar lebih dahulu ketimbang mimiknya.
Buni berkata bahwa ia merasa keberatan karena ada tuduhan. Tuduhan macam apa yang ditanyakan oleh JPU? Toh pertanyaannya sederhana. Masa manusia sekelas dosen tidak bisa membedakan antara pertanyaan dan tuduhan? Pertanyaan itu tidak pernah menuduh! Bagaimana sih bunyi dari Buni Yani?
“Keberatan Pak Hakim, anda menuduh saya!” ungkap Buni dengan nada tinggi kepada JPU
Biasa jika kita dikagetkan dengan suara petir, tentu akan langsung hening. Demikian juga sambaran kalimat Buni Yani, memecahkan keheningan ruang sidang. Langsung pada hening, tidak ada kalimat sedikitpun keluar. Namun selayaknya penguasa sidang, Majelis Hakim pun menghentikan perdebatan, dan akhirnya bunyi tersebut dimentahkan sia-sia.
Ibarat panglima yang tak berkuda seperti ‘si itu’, JPU tidak ada takutnya dan berbalik arah menyerang Buni Yani. Sederhana pun pertanyannya. Mengapa harus marah?
“Anda jangan marah-marah. Izin yang mulia, saya ingin mengonfirmasi kepada saksi apakah mengetahui apa isi video yang berdurasi pendek dan yang panjang,” kata jaksa menimpal protes Buni Yani.
Namun untuk menjaga harga dirinya, rasanya Buni Yani akan tetap membela dirinya. JPU dihantam lagi dengan sambaran petir yang lebih panjang dan lebih kelihatan mengerikan. Saya ulangi, lebih kelihatan mengerikan, yang sebenarnya menurut saya menggelikan. Begini bunyi kalimat Buni.
“Kalau saudara ingin memastikan kalau betul-betul saya yang memotong (video). Kalau saya memotong video itu, taruh Al Quran, saya bersumpah langsung, saya dilaknat Allah saat ini juga. Tapi kalau saya tidak melakukan (memotong atau mengedit video) kalian yang dilaknat Allah,” kata Buni sambil memukulkan lembaran berkas ke meja.
Aduh aduh… Sebelumnya sudah minta maaf. Kenapa sekarang malah gebrak meja? Lupa ingatan?
Wow, ternyata aksi Buni Yani yang berbunyi ternyata memakan korban! Siapa korbannya? Ahok kah? Bukan! Meja! Meja yang digebrak. Kasihan meja itu harus terkena sambaran bunyi dari Buni Yani. Rasanya tidak berlebihan jika kita berkesimpulan bahwa sementara ini, Ahok masih unggul telak dari Buni Yani.
Kita tahu bahwa selama ini Ahok dikenal sebagai sosok yang memiliki tempramen dan karakter yang keras, tegas, dan cenderung ceplas-ceplos. Buni Yani juga dikenal sebagai seorang yang menyuarakan pikirannya dengan lugas, namun agak provokatif. Namun respon kedua orang ini ketika tertekan sangat berbeda. Terduga pengedit video tersebut harus kalah terhadap penguasaan dirinya, sedangkan Ahok yang dihantam 7 juta orang, tetap tenang dan menerima. Inilah yang saya katakan dengan “Ahok over Buni”.
Rasanya Tuhan memang semakin lama semakin suka bercanda. Mahaasyik, Mahaadil, Maha menunjukkan kebenaran, dan Maha tidak dapat ditebak. Tuhan adalah sosok yang memiliki rasa humoris. Ia tidak menghantam langsung para begundal, namun Dia sedikit bersabar dan sedikit melucu dengan orang-orang yang memperalat-Nya, untuk kepentingan sementara.
Betul kan yang saya katakan?

sumber :  seword.com/politik/si-santun-dan-agamis-buni-yani-ngamuk-di-persidangan-ahok-menang-telak/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KAPOK ...SENJATA MAKAN TUAN...!!! BEGAL TEWAS KENA SENJATA SENDIRI SAAT SEDANG BERAKSI MENGEJAR KORBANYA....

ASTAGFIRULLAH...!!! Masih Ingat Dengan Artis Cantik Asmirandah yang Resmi Murtad? Mengejutkan!! Ini Nasibnya Sekarang

Sosok Kopilot Cantik yang Shalat di Pesawat Ternyata Mantan Kontestan Indonesian Idol?