Putri Amien Rais: Pak Ngapain Mikirin Pilpres! Gagal Terus, Sudah Berhenti Saja...
Putri kedua mantan Ketua MPR Amien Rais, Hanum Salsabiela Rais pernah memohon ayahnya untuk tidak lagi terjun ke dunia politik serta pikirkan negara.
Apalagi, Amien selalu gagal dalam kontestasi politik. Baik saat dia mencalonkan diri jadi presiden maupun waktu mendukung salah satu calon dalam pilpres serta pilkada.
" Pak, ngapain mikirin bangsa ini, sudahlah berhenti saja, jadi orang senantiasa gagal. Dahulu saya katakan sesuai sama itu, " kata Hanum Salsabiela Rais dalam acara " Tribute to Amien Rais " di Jakarta, Sabtu malam.
Permintaan Hanum itu bukanlah tanpa argumen. Partai politik yang diprakarsai Amien, Partai Amanat Nasional (PAN) gagal bisa hasil yang menggembirakan pada Pemilu 1999.
Pada Pilpres 2004, Amien yang berpasangan dengan Siswono Yudhohusodo juga harus rela tersisih pada putaran pertama dari lima pasangan calon yang maju ketika itu.
Hanum lalu menganalogikan Amien sebagai dokter yang ikhlas mengabdikan diri untuk menyelamatkan pasien.
" Pak saya ini dokter, dokter gigi. Bila ada pasien yang sakit kronis tidak dapat diselamatkan. Lalu ada seorang dokter yang ikhlas mengulurkan tangannya untuk membantu agar terlepas dari marabahaya. Namun pasien itu tidak ingin ya telah tinggalkan saja, " kata Hanum.
Menurut Hanum, larangan pada Amien itu telah dia lontarkan mulai sejak lama. Itu karna beberapa alasan.
Penulis " 99 Sinar di Langit Eropa " serta " Bulan Terbelah di Langit Amerika " itu masih begitu ingat kejadian pada Rabu malam, 20 Mei 1998.
Waktu itu, ayahnya yang sedang ada di Lamongan menelepon ibu Hanum, Kusnasriyati Sri Rahayu yang ada di Jakarta. Dari Lamongan, Amien berikan berita yang kurang baik.
" Tuturnya, ada tiga sahabatnya, pak Adi Sasono, Edi Swasono kakak Sri Bintang Terakhir, Parni Hadi. Mereka katakan, pak Amien janganlah ke Jakarta. Ini telah A1 pak Amien akan ditangkap rezim Soeharto, jadi janganlah ke Jakarta, " cerita Hanum.
Dapat berita seperti itu, nyatanya tidak buat ayahnya mengurungkan langkahnya pergi ke Ibu Kota. Apalagi, ibunda Hanum atau istri Amien Rais, mengikhlaskan apa pun yang terjadi.
" Ibu katakan ke ayah, Bismillah yang ikhlas berjuang, janganlah ada pamrih, interest. Tidak perlu terpikir keluarga, insya Allah saya bojomu dapat membesarkan anak-anak dengan jualan batik, " kata dia.
" Ibu tidak ingin tampak tidak tegar di telepon, peluk kita semuanya, katakan doakan bapakmu yang tengah berjuang, " lebih Harum.
Hanum juga masih tetap ingat bagaimana pada 2001 yang lalu, tempat tinggal neneknya di Solo dibakar massa.
" Warga Solo tidak terima ayah dianggap jadi orang yang paling bertanggung jawab karna Megawati tidak terpilih di Pilpres 1999. Rasanya nyesek di dada, " saya Hanum.
Sesudah bertahun-tahun, saat ini ia temukan jawaban, atas perjuangan tanpa ada henti yang dilakukan ayahnya itu walau tidak senantiasa seperti yang diharapkan.
" Berjuang tanpa akhir itu saya temukan jawabannya, sesudah menikah 11 th.. Ingin miliki keturunan nyaris 11 th., hampir putus asa, depresi, berkali-kali gagal. Bayi tabung juga gagal 6 kali. Itu bukan sesuatu yang mudah di terima sebagai wanita, " kata Hanum.
Hanum yang menikah dengan Rangga Almahendra kini mempunyai seseorang putri.
" Bapak bilang, Nung lihat ayah gagal ini, gagal itu, namun Nung perjuangan itu tak ada akhirnya. Selalu usaha, supaya dapat hamil, jangan putus harapan, jangan lemah iman. Tersebut yang dapat dilakukan orang beriman, " tutup lulusan dari Fakultas Kedokteran Gigi UGM tersebut .
Komentar
Posting Komentar