"Lihat Di Tangan Jokowi, Indonesia berhasil jadi Negara Super Power, Kapolri sampai bilang begini!"
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan Indonesia bisa menjadi negara super power.
Namun, menurut Tito, banyak yang meragukan Indonesia memiliki modal untuk mewujudkannya.
"Saya lihat di komentar waktu saya menyampaikan bahwa Indonesia bisa menjadi negara super power, banyak yang komentar pesimis," ujar Tito, di Mapolda Metro Jaya, Rabu (16/8/2017).
Menurutnya, Indonesia memiliki tiga modal penting, yakni memiliki memiliki jumlah penduduk yang besar, sumber daya alam yang melimpah, dan wilayah negara yang sangat luas.
"Tiga-tiganya dimiliki Indonesia. Hanya beberapa negara yang memiliki itu, China, India, Amerika, Rusia, Indonesia, Brasil, itu yang paling utama. Nah negara lain yang tidak memiliki tiga (faktor) ini tidak akan bisa menjadi negara super power," ucapnya.
Tito lalu menjadikan Singapura sebagai contoh negara yang tidak akan bisa menjadi negara super power lantaran tidak memiliki populasi yang besar, tidak memiliki sumber daya alam yang melimpah dan wilayah negaranya tidak luas.
"Ada (juga) negara luas wilayahnya besar, sumber daya alam melimpah, Australia, tapi populasinya hanya 20 juta saja. Tidak bisa menjadi mesin produksi yang besar, sulit menjadi negara super power," kata Tito.
Untuk menjadi negara super power, Tito berpendapat Indonesia harus mampu menjadikan warganya lebih produktif. Selain itu Indonesia harus mampu mengelola sumber daya alam dan luas wilayahnya dengan baik.
"Apalagi letak geografis Indonesia sangat strategis, di antara dua benua, dan dua samudera, jadi potensi super power bukan omong kosong," ujarnya.
Namun, menurut Tito, banyak yang meragukan Indonesia memiliki modal untuk mewujudkannya.
"Saya lihat di komentar waktu saya menyampaikan bahwa Indonesia bisa menjadi negara super power, banyak yang komentar pesimis," ujar Tito, di Mapolda Metro Jaya, Rabu (16/8/2017).
Menurutnya, Indonesia memiliki tiga modal penting, yakni memiliki memiliki jumlah penduduk yang besar, sumber daya alam yang melimpah, dan wilayah negara yang sangat luas.
"Tiga-tiganya dimiliki Indonesia. Hanya beberapa negara yang memiliki itu, China, India, Amerika, Rusia, Indonesia, Brasil, itu yang paling utama. Nah negara lain yang tidak memiliki tiga (faktor) ini tidak akan bisa menjadi negara super power," ucapnya.
Tito lalu menjadikan Singapura sebagai contoh negara yang tidak akan bisa menjadi negara super power lantaran tidak memiliki populasi yang besar, tidak memiliki sumber daya alam yang melimpah dan wilayah negaranya tidak luas.
"Ada (juga) negara luas wilayahnya besar, sumber daya alam melimpah, Australia, tapi populasinya hanya 20 juta saja. Tidak bisa menjadi mesin produksi yang besar, sulit menjadi negara super power," kata Tito.
Untuk menjadi negara super power, Tito berpendapat Indonesia harus mampu menjadikan warganya lebih produktif. Selain itu Indonesia harus mampu mengelola sumber daya alam dan luas wilayahnya dengan baik.
"Apalagi letak geografis Indonesia sangat strategis, di antara dua benua, dan dua samudera, jadi potensi super power bukan omong kosong," ujarnya.
Komentar
Posting Komentar