Desa Ambas – Papua, Kini Seterang Pulau Jawa Ketika Malam Tiba
Desa Ambas terletak di Kabupaten Keerom, jika malam tiba desa ini gelap gulita. Kalau pun ada penerangan hanyalah nyala api dari pelita yang dinyalakan dari sumbu minyak tanah. Pelita-pelita inilah yang menemani anak-anak Ambas mengerjakan PR ketika malam hari. Asap dari nyala pelita membuat mata menjadi pedih, karena asap yang dikeluarkan dari pelita tersebut langsung mengenai mata anak-anak yang sedang belajar.
Cobalah pembaca setia Seword membayangkan diri sendiri membaca buku di malam hari dengan ditemani penerangan dari sebatang lilin. Tentu pembaca Seword akan kewalahan. Karena api dari lilin akan terus bergoyang ke sana kemari ketika ditiup angin. Mata pun akan cepat cape dan lelah. Apalagi asap dari lilin tersebut mengenai mata akan terasa pedih sekali. Begitulah kehidupan dari anak-anak Ambas selama ini.
Desa Ambas yang hanya ada sebanyak 84 kepala keluarga tersebut, berada di Kabupaten Keerom Papua. Kabupaten Keerom ini berbatasan langsung dengan Papua New Guinea (PNG). Kehidupan mereka kini mulai berubah ketika malam tiba. Jika sebelumnya mereka akan langsung tidur ketika matahari sudah tenggelam di ufuk barat, Tapi warga desa Ambas sekarang tidak lagi langsung tidur ketika malam tiba, Desanya sekarang sudah terang benderang. Tidak lagi gelap seperti dulu lagi. Kini sudah ada listrik yang menemani mereka selama 24 jam non-stop.
Pemerintahan Jokowi selama tahun 2016 telah membangun 8 unit PLTS di Kabupaten Keerom, dengan total kapasitas 145 kWp. Dan desa Ambas menjadi salah satunya. Kenapa pemerintah membangun PLTS dan bukan PLTD atau lainnya? Karena kita bahwa daerah Papua sangat sulit untuk mendapatkan BBM atau pun batubara, oleh karenanya PLTS merupakan sebuah solusi yang tepat. Dengan menggunakan tenaga surya yang dengan mudah diperoleh, dan akan selalu tersedia setiap saat. Tidak seperti BBM yang harus menggunakan alat transportasi mendatangkannya. Maka ini adalah sebuah solusi yang sangat brilian, apalagi hanya untuk sebanyak 84 kepala keluarga saja.
Kini mata anak-anak desa Ambas tidak lagi mengalami kepedihan ketika belajar di waktu malam, wajah-wajah mereka pun terlihat ceria ketika membuat PR mereka di malam hari. Karena sekarang desa mereka telah diterangi oleh listrik yang telah lama mereka idamkan.
Kita patut bersyukur karena sekarang ini Presiden Jokowi turut memperhatikan sesama saudara kita di Papua sana. Setelah sekian puluh tahun mereka seperti di anak tirikan begitu saja. Daerah mereka dibiarkan gelap gulita, harga pangan begitu tinggi, bahan bangunan apalagi. Begitu juga dengan harga BBM sudah tak tertandingi. Kini semuanya telah berakhir, mereka kini sudah bisa menikmati perubahan yang dikerjakan oleh Presiden Jokowi. Harga BBM sudah setara dengan pulau Jawa, harga Semen yang dulu berharga 2,5 juta rupiah per sak, kini turun menjadi 500 ribu rupiah per sak. Infrastruktur dibangun di mana-mana di Papua, agar logistik dapat didistribusikan dengan lancar.
Masyarakat Papua pun mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi. Ucapan yang tulus dari warga yang tidak diperhatikan selama ini. Dan kini warga Papua sudah bisa berbangga karena mereka tidak lagi dianggap sebagai warga negara tertinggal. Harkat martabat mereka sudah disamakan dengan saudara-saudaranya di seluruh Indonesia. Kini tidak ada lagi warga negara kelas dua, semuanya sama rata. Apa pun yang dinikmati oleh masyarakat di Pulau juga harus sama dinikmati oleh saudara kita yang ada di Papua.
Itulah yang dikehendaki oleh Presiden Jokowi. Jokowi ingin membangun Papua seperti dengan wilayah-wilayah lainnya di Indonesia. Begitu juga dengan listrik, Presiden Jokowi ingin seluruh Papua menikmati terangnya listrik sampai ke pelosok-pelosok pedalaman Papua. Semua desa kalau mungkin sudah dialiri listrik, agar anak-anak dapat belajar dengan tenang ketika malam hari tiba, tidak lagi seperti dulu yang matanya pedih terkena asap pelita.
Maka tidak heran jika warga Papua mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi, karena Presiden Jokowi lah satu-satunya Presiden selain Gus Dur yang memperhatikan keberadaan mereka. Papua di tangan Presiden Jokowi terus membangun, bahkan suatu saat nanti Papua akan lebih maju dari pada wilayah-wilayah lainnya di Indonesia.
Komentar
Posting Komentar