Semakin Mantap Dukung Pak Jokowi Dua Periode karena Jonru
Selamat malam Batfans yang ganteng-ganteng kaya Ari Wibowo dan cantik-cantik kayak Raisa….
Duh Raisa…teganya kamu!
Saya cukup terkesima melihat begitu banyak penulis Seword yang menuliskan OPINI-nya
tentang Jonru di acara ILC. Dari penulis kancangan tapi ganteng kayak
saya sampai para penulis handal yang tulisannya langganan masuk populer,
semua membahas mengenai Jonru.
Kayaknya penulis Seword ini lebih
termotivasi karena Jonru daripada duit 3 rupiah per-view. Ini juga
menunjukkan bahwa penulis Seword tidak mementingkan bayaran yang cuman 3
rupiah itu, tapi hiburan yang diberikan oleh Jonru jauh lebih berarti.
Kapan lagi, bener gak?
Seperti yang pernah saya tulisan pada
artikel sebelumnya, Jonru kembali ke habitatnya dan dari sana dia
melancarkan serangan-serangan balasannya. Ia tidak bisa menyanggah Akbar
Faisal dengan baik saat di ILC, malah terlihat gelagapan. Tapi di media
sosial, ini habitatnya Jonru, jurus blokir level 10 bisa diaktifkan
disini.
“Sa..sa…saya tidak takot!” Begitu
pekiknya, melengking tinggi mengalahkan emak-emak ketika melihat diskon
Nike. Ia ingin mengeluarkan jurus blokirnya tapi tidak bisa. Tenang Jon,
sa…sa…saya yakin kalau kamu itu pemberani kok….
Ketika Akbar Faisal berkata “Proses
manusia ini”, saya tertawa melihat tingkah Jonru saat itu. Sekaligus
juga yakin bahwa Jonru tidak akan diproses, mungkin tidak akan pernah
diproses. Meski banyak yang gemas tapi itulah kenyataannya.
Saya juga yakin Akbar Faisal juga tahu
itu, sepertinya dia sengaja menggertak Jonru lalu kita semua terhibur.
Nama Akbar Faisal pun jadi melambung tinggi, ia jadi semakin terkenal
dan ini akan mendukung karir politiknya. Inilah jebakan Batman
sesungguhnya, hahaha. Gak percuma Pak Akbar saya ajari kursus kilat
memasang jebakan.
Tapi kenapa Jonru tidak akan diproses?
Pertama, karena Jonru sebenarnya sudah
jadi “anak baik”…ya tapi sebaik-baiknya dia ya tetep aja gitu deh.
Maklum dia butuh cari makan untuk keluarganya. Jonru belakangan ini
sudah jarang “mengkritisi” Pak Jokowi, lihat saja fan page-nya
serkarang.
Dia asik mengumpulkan donasi dan
memotongnya sekian persen dari donasi tersebut. Statusnya tidak fokus ke
Jokowi seperti saat kampanye lalu, tapi menyasar “kecebong-kecebong”
untuk menjaga fans fanatiknya, itupun hanya sesekali. Sedangkan status
Jonru yang dibahas oleh Akbar Faisal di ILC adalah status lama.
Kedua, karena Pakde Jokowi itu emang asik
banget orangnya. Sudah tiga tahun tulisan-tulisan miring Jonru
berseliweran tapi Pakde santai-santai aja. Pemerintah juga sepertinya
tidak menganggap serius manusia ini. Saracen dan sindikat lainnya
dianggap lebih berbahaya ketimbang Jonru.
Entah kenapa Jonru tidak dianggap
berbahaya, tapi dugaan saya sih selain dia sudah jadi anak “baik”.
Pemerintah mungkin tahu bahwa Jonru itu follower aslinya gak banyak.
Memang sudah banyak orang yang curiga akan hal tersebut, banyak yang
melihat dari seminar-seminar Jonru yang sepi peminat sebagai buktinya.
Bandingkan saja dengan Denny Siregar yang
saat mengadakan acara-acara sanggup menghadirkan lebih banyak orang.
Bahkan peserta aksi yang mendemo Denny Siregar di Riau rasanya masih
lebih banyak dari peserta seminar Jonru. Padahal jumlah pengikutnya di
Facebook jauh lebih banyak Jonru.
Atau lihat acara penyerahan award lomba
menulis pencapaian Jokowi yang diadakan Seword beberapa waktu yang lalu.
Tamu yang hadir jauh lebih banyak dari seminarnya Jonru, bahkan tak
sedikit yang sengaja datang dari luar kota bahkan luar pulau Jawa.
Bahkan ada yang datang dari luar negeri!
Saat demo berjilid-jilid pun nama Jonru
kurang terdengar, kalah oleh Rizieq, Novel,FPI, GNPF-MUI dan lain-lain.
Jonru hanya seperti cameo di film-film, muncul sebentar lalu menghilang
tapi tidak mempengaruhi jalur cerita.
Lagi pula Jonru sudah beraksi sejak
kampanye Pilpres 2014, tapi tetap saja Jokowi menang dan jadi Presiden
toh? Hingga hari ini pun Jokowi masih jadi Presiden. Sepertinya Jonru
hanya terlihat besar di mata pendukung fanatiknya saja. Kalau diluar fan
page Facebook? Ya lihat sendiri ketika di ILC kemarin-kemarin itu.
Lucunya dia begitu bangga mungkin juga
lega teramat sangat ketika Istana memberikan pernyataan “ngapain
Presiden ngurusin Jonru”. Begitu leganya sampai lupa kalau sebenarnya
dia tidak dianggap oleh Presiden, hihihi. Jokowi gitu loh, lawannya
Jokowi itu kelasnya Freeport Jon.
Dengan tidak memperdulikan Jonru dan tetap
berkarya, Jokowi justru semakin bersinar. Lumayan tambahan modal untuk
kampanye Pilpres 2019 tanpa harus mengeluarkan apapun. Lihat saja berapa
yang me-like comment diatas yang saya lingkari. Itu di Fanpage-nya
Jonru loh.
Saya yakin bagi Jokowi biarlah Jonru
mencari makan dari “mengkritisi” dirinya. Berarti bertambah satu lagi
rakyat Indonesia yang menjadi sejahtera karena Jokowi menjadi Presiden.
Bayangkan kalau bukan Jokowi, mungkin nasib Jonru akan sama dengan
Saracen yang habis manis sepah dilupakan. Dibilang gak kenal padahal
pernah foto bareng….kan sakit tuch.
Sebenarnya Jonru juga bisa dikatakan
berjasa untuk Pakde Jokowi. Dia adalah bukti kalau Jokowi itu bukan
diktaktor. Jonru adalah salah satu faktor yang menyebabkan isu Jokowi
diktaktor tidak berhasil. Malah sebaliknya, berkat Jonru nama Pakde
semakin melambung sebagai pemimpin yang rendah hati dan sederhana.
Kalau sudah begini rasanya sulit untuk memilih yang lain selain Pakde Jokowi…
sumber :seword.com/politik/semakin-mantap-dukung-pak-jokowi-dua-periode-karena-jonru/
Komentar
Posting Komentar