Jonru Masuk Jebakan Akbar Faisal, Histeris dan Gemetar! Ini Buktinya
Jonru Ginting, seorang aktivis sosial
media, pendukung Prabowo Subianto pada tahun 2014, awalnya sempat
menyatakan bahwa dirinya tidak akan hadir ke acara ILC. Mungkin memang
sebaiknya ia tidak hadir. Mengapa?
Karena jika ia tidak hadir, ia pasti
terbebas dari setiap jebakan yang tentu sudah dipersiapkan oleh pihak
musuh. Dalam hal ini, pihak musuh Jonru adalah pemerintah yang sah, yang
dipimpin oleh panglima tertinggi yang paling kurus, yakni Joko Widodo.
Harus diakui, Jokowi adalah presiden Indonesia terkurus yang pernah ada.
Setelah
Presiden Jokowi memenangkan kontes pilpres
pada tahun 2014, saya sempat percaya yakin, bahwa rakyat Indonesia
cenderung akan merendahkan dan tidak terlalu menganggap dirinya.
Mengapa? Karena pertama, ia lahir dari kaum marginal, pengusaha, tidak
ada latar belakang militer yang mumpuni, bukan orang penting di
Indonesia. Kedua, ia memiliki postur tubuh yang kurus dan ndeso.
Maka tidak sedikit orang yang berani
mengejek orang ini. Inilah jebakan pertama yang dimakan oleh Jonru.
Jebakan ‘cara pandang’. Mungkin ia berpikir bahwa kepemimpinan Jokowi
sangat lembek dan ia merasa tidak akan diciduk. Pada akhirnya, ia
melakukan blunder.
Jebakan pertama yang dipasang, akan
membuat Jonru masuk ke jebakan kedua. Akbar Faisal yang meninju telak
statement-statement Jonru yang membenarkan bahwa dirinya memposting
konten bahwa orang tua Presiden Joko Widodo tidak jelas. Tanpa banyak
berpikir (atau memang mungkin tidak pernah berpikir), JOnru malah
mengatakan dengan jelas dan polos “Iya, bener Pak”. Ia lupa bahwa duduk
disamping Jonru, seorang Perwira Polri yang juga hadir dalam acara
tersebut.
Jawaban polosnya baru terpikir oleh
dirinya. Terlihat dari mukanya dan nada suaranya yang mendadak berubah.
Jonru sudah mengaku bahwa dirinya melakukan postingan tersebut. Dengan
panik dan suara bergetar namun melengking, ia langsung berteriak kalau
dirinya tidak takut dipolisikan. Ini adalah pembelaan diri yang rasanya
merupakan bentuk ketakutan. Lagipula ia terlihat sekali sangat
ketakutan. Sudah jelas. Apa lagi yang kau dustakan.
Semakin keras berteriak, semakin takut seseorang – Ada gak sih peribahasanya?
Sebelumnya Jonru berkicau bahwa dirinya
malas hadiri acara ILC karena merasa dikaitkan dengan Saracen. Harusnya
memang paling baik Jonru tidak perlu hadir. Namun tanpa diduga ia hadir
di acara ILC, dan masuk perangkap Akbar Faisal. Kehadirannya malah
membuat dirinya dijebak, sukur-sukur ditangkap. Bung, jangan
menelanjangi diri. Penyesalan selalu datang terlambat. Alih-alih ingin
tenar, ia malah membuat Seword semakin tenar! Terima kasih Jonru sudah
‘mendadak nongol’.
Di dalam sosial medianya, ia dengan bebas
menyindir, bahkan cenderung menghina Presiden RI ke-7 ini. Selain
pendukung Prabowo, ia pun mendukung gubernur yang seagama dengan dia.
Pada putaran pertama, ia memilih antara
pasangan Agus-Sylvi dan Anies-Sandi, dengan cara yang tidak sportif.
Pada putaran kedua, ia semakin gencar dan mulai ketakutan karena salah
satu pilihannya, Agus-Sylvi harus berada di bawah jauh Ahok-Djarot. Maka
semakin gencar pulalah orang ini mendukung gubernur yang seagama
dengannya. Akhirnya Jonru mengicip kemenangan semu dengan terpilihnya
Anies Sandi sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode
2017-2022.
“Pak Polisi, sorry Pak Karni, Iini sudah
terlalu jauh, disaksikan oleh seluruh orang. Tolong diproses manusia
ini,” ucap Akbar Faisal dalam acara di TV One, 29 Agustus 2017.
Akhir kata, tidak ada gading yang tak
retak. Demikian juga Jonru. Tidak ada hoax yang bisa disembunyikan
dengan sempurna. Lagi-lagi saya tidak bosan bersyukur kepada Tuhan dalam
artikel ini. Tuhan dengan begitu polosnya membuka kepolosan Jonru.
Tuhan begitu santainya membuka kedok Jonru yang sengaja dibuat tertidur
di ‘habitat’-nya TV One. Ia pikir TV One akan mendukungnya, yang
ternyata justru menghisapnya dalam lumpur hisap kepolisian.
Salam takut untuk Jonru. Salam anti-hoax.
Mungkin dengan terciduknya Jonru, dunia datar kekurangan lagi satu orang
yang berpotensi merusak dan memecah belah NKRI. Hidup Indonesia Raya!
Polisi harus berani usut tuntas Jonru yang sudah menganggap Jokowi anak
tidak jelas. Polisi tidak boleh diam saja. Kami tunggu gebrakan polisi,
sebelum ada lagi yang hijrah.
sumber : seword.com/politik/jonru-masuk-jebakan-akbar-faisal-histeris-dan-gemetar-ini-buktinya/
Komentar
Posting Komentar