Eggi Dilaporkan ke Polisi Karena Pemalsuan Dokumen, Ahok: Gusti Ora Sare
Eggi Sudjana, manusia tidak jelas yang dicatut namanya masuk ke dalam sindikat Saracen, sekarang harus berurusan dengan polisi. Pendukung Rizieq dan Prabowo ini adalah seorang advokat atau pengacara yang memiliki rekam jejak sebagai loyalis Prabowo. Orang ini pernah melaporkan anggota Seknas Jokowi, Ulin Yusron, dan Sunny karena kasus pencemaran nama baik yang dilakukan kepada Eggi Sudjana.
Melalui rekan sekerja yang sama-sama
memiliki kecondongan kepada Anies Sandi, Razman Nasution yang juga
pernah dibui 3 bulan karena kasus pemukulan di 2004 silam, Eggi
melaporkan ketiga orang ini. Mengapa bukan Eggi yang melaporkan? Alasan
yang dilontarkan oleh Razman adalah karena ia sedang mengambil paket
haji ke Tanah Suci.
Tiba-tiba saya mengalami dejavu, teringat
seorang pemecah rekor umroh, lebih dari 100 hari, Rizieq Shihab. Apakah
Eggi akan ikut memecahkan rekor umroh Rizieq? Aduh. Alasan umroh
sepertinya terlalu merendahkan sebuah aktivitas keagamaan yang ada, dan
saya rasa ini adalah sebuah bentuk pasif dari merusak citra ibadah agama
terbesar di Indonesia.
Eggi sekarang harus kena batunya, giliran
ia yang dilaporkan oleh kuasa hukum Kodam V/ Brawijaya kepada Polres
Tulungagung, Jawa Timur. Ia dilaporkan karena disebut menggunakan
dokumen aspal (asli yang sebenarnya palsu) dalam kasus gugatan lahan
bekas perkebunan Kaligentong secara sengaja dan terencana.
Jika bicara sengaja dan terencana, saya tiba-tiba teringat dengan tiga kata magis yang sangat menghipnotis. Apa itu? Terstruktur, sistematis, dan masif. Waduh! Tiga kata ini sangatlah mengerikan jika kita membayangkan 2014.
Ada sekelompok orang sakit hati pada saat
itu mencoba untuk menggugat suara yang sah dari Indonesia. Alih-alih
ingin menggugat keputusan Pemilu, mereka justru sebenarnya sedang
mencoba-coba untuk menggugat rakyat Indonesia. Ini adalah bentuk desperado dari seorang yang tersakiti. Ya, tersakiti secara terstruktur, sistematis, dan masif. Hahaha.
“Kami mencurigai ada dokumen fiktif
digunakan dalam pengajuan gugatan sebelumnya di Pengadilan Negeri
Tulungagung,” kata Tim Bakumdam Mayor (Chk) Syamsoel Hoeda dikonfirmasi
usai menyerahkan dokumen pelaporan di Polres Tulungagung, dikutip dari
Antara.
Kecurigaan Syamsoel Hoeda mengenai adanya
dokumen palsu yang digunakan Eggi diketahui saat proses sidang yang
berlangsung sebelumnya. Data-data yang ditemukan adalah bentuk-bentuk
dokumen yang tidak asli. Contohnya gugatan yang dibuat pada tahun 2016
oleh orang yang sudah meninggal tahun 2015.
Bagaimana mungkin hal ini bisa terjadi?
Ya, rasanya buat orang-orang pendukung Anies wajar saja, karena sempat
diisukan ada mayat yang tidak akan disolatkan. Mungkin mayat tersebut
takut untuk mati karena tidak disolatkan, dan disuruh tanda-tangan
dokumen sebagai syarat disolatkan. Loh kok jadi mengerikan ya? Saya pun
sambil mengetik sambil merinding. Hehehe.
“Anehnya kedua warga yang sudah almarhum tersebut ikut memberi surat kuasa, untuk menggugat TNI AD,” ujar Syamsoel Hoeda
Eggi dilaporkan ke polisi karena kasus
dokumen palsu! Beberapa warga tidak pernah merasa ikut menggugat, namun
namanya dicatut sebagai pemberi kuasa. Bukan hanya yang tidak pernah
merasa, orang yang meninggal pada tahun 2015 pun, dicatat ikut menggugat
di surat yang dibuat pada tahun 2016! Kita positif saja. Mungkin mereka
takut tidak disolatkan, maka harus ikut menandatangani surat itu. Tidak
heran jika nama Eggi dicatut di sindikat Saracen. Gusti ora Sare.
Bukan hanya pencatutan nama, pemalsuan
tanda-tangan pun terjadi di dalam kasus ini. Tim Bakumdam TNI lain,
Taufan menyatakan, indikasi pemalsuan terlihat pada dokumen KTP dan
surat kuasa penggugat atas nama Mika Purnamasari dan Sadeni yang telah
meninggal pada 2015.
“Di situ ada perbedaan antara tanda-tangan
di KTP dengan tanda-tangan di surat kuasa, yang satu menggunakan cap
jempol dan satunya tanda tangan. Ini dua dokumen kok beda tanda tangan
bagaimana ceritanya,” kata dia.
Eggi dilaporkan ke polisi dengan tuduhan
melanggar pasal 263 KUHP ayat 1 tentang pembuatan surat palsu dan ayat 2
tentang penggunaan surat palsu. Lagi-lagi ada saja kasus-kasus yang
dibukakan, justru memberikan tambahan ketakutan-ketakutan bagi Eggi yang
sedang umroh. Apakah Eggi akan tenang tidurnya? Apakah dia kembali?
Ataukah dia tidak kembali?
Gusti ora sare – Ahok
Betul kan yang saya katakan?
sumber :seword.com/politik/eggi-dilaporkan-ke-polisi-karena-pemalsuan-dokumen-ahok-gusti-ora-sare/
Komentar
Posting Komentar