"Protes Video Kampanye Bhinneka Ahok-Djarot.. Aa Gym dan Tengku Zulkarnaen pasti bungkam kalau lihat Video ini..."
Ahok-Djarot membuat video yang mengajak warga Indonesia untuk menjaga kebhinekaan. Videonya bisa pembaca cari sendiri di youtube. Iklan tersebut menggambarkan aksi demonstrasi dan sweeping yang dilakukan oleh orang berpeci. Dalam iklan tersebut juga ditulis �?gayang cina’ dan narasi sebagai berikut;
Saudara-saudaraku, seluruh warga jakarta. Waktu sudah mulai mendekat. Jadilah bagian dari pelaku sejarah ini dan akan kita tunjukan bahwa negara pancasila benar-benar hadir di jakarta.
Kita juga akan tunjukan bahwa Bhinneka Tunggal Ika benar-benar bukan hanya jargon tapi sudah membumi di Jakarta.
Siapapun kalian, apa agama kalian, apa suku kalian, darimana asal usul kalian, saudara-saudara semua semua adalah saudara kita sebangsa dan setanah air dan mempunyai hak dan kewajiban yang sama.
Jangan tanyakan darimana kau berasal. Jangan tanyakan apa agamamu. Tapi tanyakan apa yang telah kau perbuat untuk Jakarta
Iklan kampanye Basuki Tjahja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat mendapatkan protes dari masyarakat. Salah satunya Abdullah Gymnastyar.
Dalam akun twitternya @aagym ia memprotes keras iklan kampanye yang menyudutkan umat islam. Ia bahkan menuliskan protesnya dengan huruf kapital.
“Pak AHOK saya PROTES KERAS video kampanye yang sangat menyudutkan umat Islam. Ini fitnah yang sangat kotor dan keji” tulisnya pada Senin (10/4).
Ia juga menegaskan umat Islam tidak pernah mengatakan ganyang Cina sekalipun berjuta umat Islam berkumpul.
“Tak pernah kami mengatakan ganyang Cina sekalipun berjuta umat Islam berkumpul, bahkan kami menghormati,, mengapa membut video fitnah ini?” tulis Aa Gym.
Selain Aa Gym, Tengku Zulkarnain juga ikut memprotes. Tengku Zulkarnain menilai video Ahok-Djarot memojokan umat Islam. Ia pun meminta KPU da Bawaslu menarik iklan tersebut.
Dalam video kampanye tersebut, terlihat dua orang wanita, satunya masih remaja dan satunya seorang ibu. Keduanya terlihat panik karena mobil mereka dirusak massa. Kemudian sekumpulan pria dengan baju putih dan peci digambarkan berteriak-teriak melakukan aksi demo yang menimbulkan kerusuhan.
“Apa maksud video tersebut. Apakah orang Islam digambarkan sebagai orang jahat?,” katanya, Ahad (9/4).
Ustadz Tengku menilai, iklan tersebut justru jauh dari nilai Kebinekaan yang digaungkan oleh pasangan Ahok-Djarot.
Ia melanjutkan, perlu digarisbawahi dalam UUD 45 Pasal 28 E Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali.
Ustadz Tengku menegaskan berdasarkan undang-undang tersebut, maka setiap WNI berhak menjalankan hidup sesuai agamanya. Termasuk dalam memilih pemimpinnya.
“Dalam Islam di Alquran dan hadis disebutkan umat Islam harus memilih pemimpin sesuai dengan agamanya. Makanya bahaya sekali kalau menafsirkan Bineka itu berarti membuang agamanya,” ujarnya.
Ia melanjutkan, oleh karena itu iklan kampanye ini berbahaya sekali. Ustadz Tengku mencontohkan, apakah jika warga Manado yang mayoritas Nasrani kemudian memilih pemimpin Nasrani berarti tidak Bineka.
“Apakah kalau warga NTT yang mayoritas Nasrani memilih pemimpin Nasrani berarti tak Bineka. Makanya kampanye ini menyesatkan makna Bineka. Oleh karena itu saya meminta agar KPU dan Bawaslu menarik iklan kampanye ini,” tegasnya.
KPU dan Bawaslu, lanjutnya, harus segera mencabut iklan kampanye pilkada tersebut. “Sebab iklan kampanye tersebut menyesatkan dan berbahaya,” ucapnya.
Sudah saya duga mereka akan melakukan protes keras terhadap iklan kampanye Ahok. Seseorang yang protes biasanya karena dirinya tersindir dengan iklan kampanye Ahok. Jika memang Aa Gym dan Tengku Zulkarnain tidak merasa seperti yang dituduhkan Ahok di iklan kampanye, seharusnya Aa Gym dan Tengku Zulkarnain tak perlu marah apa lagi protes.
Iklan kampanye Ahok sama sekali tidak sedang menydutkan Islam. Iklan tersebut sedang menyindir sekelompok ormas yang mengaku paling Islami yang suka memaksakan kehendak. Iklan tersebut bertujuan untuk mengingatkan kembali kepada seluruh warga negara Indonesia untuk sadar bahwa kita semua wajib untuk menjaga keutuhan NKRI.
Iklan tersebut juga terinspirasi dengan nilai-nilai ajaran Gus Dur. Gus Gur pernah berkata bahwa orang yang berbuat baik tidak akan pernah ditanya apa agamanya. Kewajiban berbuat baik berlaku untuk seluruh manusia. Iklan tersebut sedang mengajak seluruh umat beragama untuk tidak fanatik buta terhadap agamanya namun bisa saling menghargai satu sama lain.
Sebagai warga NU, sederhana saja. Jika tokoh-tokoh NU tidak mempermasalahkan iklan kampanye Ahok, mengapa saya harus ikut madzhab Aa Gym dan Tengku Zulkarnain?
https://seword.com/umum/begini-tanggapan-aa-gym-dan-tengku-zulkarnain-tekait-iklan-kampanye-ahok-djarot/
Ganyang Cina itu memang benar ada
Pasangan calon Ahok-Djarot menuai kecaman gara-gara video bertema keberagaman yang dipublikasikan Ahok di Twitter. Dalam video itu ada adegan sekelompok pria muslim dengan latar spanduk 'Ganyang Cina'.
Sekretaris Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Tb Ace Hasan Syadzily, menyebut spanduk bertuliskan 'Ganyang Cina' memang pernah muncul dalam sebuah demonstrasi di Jakarta.
"Loh, itu kan sebetulnya waktu beberapa kesempatan yang lalu, ada pihak-pihak yang mencoba untuk terus mengkampanyekan terhadap anti keberagaman. Itu ada kok spanduknya, spanduk aslinya itu ada," kata Ace saat dihubungi kumparan (kumparan.com), Senin (10/4).
Ace meminta video itu disaksikan secara utuh agar tergambar bawah sebenarnya Ahok-Djarot ingin melawan pihak-pihak yang menyinggung kebinekaan. Salah satunya dimunculkan dalam adegan pria bersorban dengan spanduk "Ganyang Cina" itu.
"Kalau lihat video lengkap videonya bisa memaknai ingin menghilangkan cara berpikir orang yang memahami pilkada itu dengan mengedepankan aspek tertentu dari bangsa ini, padahal kan bangsa ini beragam," terang politikus Golkar itu.
Ace menegaskan video tersebut bukan ingin membawa perpecahan, tapi fokus pada aspek keberagaman. "Intinya begini, kita kan memang sejak awal mengedepankan aspek keberagaman, kebhinekaan," tuturnya.
"Nah, oleh karena itu maka tentu yang kita tampilkan ke publik salah satunya bagaimana dengan mengedepankan kebhinekaan ini," imbuh Ace.
Justru ingin mengedukasi ke masyarakat bahwa pilkada ini harus damai, harus mengedepankan keberagaman. Itu pesannya.
- TB Aceh Hasan
Ace meyakini video itu meski menuai kritikan dari kalangan muslim, tidak akan mempengaruhi elektabilitas Ahok-Djarot di putaran dua. "Ya kita berkeyakinan enggak lah," jawab politikus asal Banten itu.
https://kumparan.com/muhamad-iqbal/timses-ahok-spanduk-ganyang-cina-itu-asli-ada
NB: Artikel ini dibuat oleh Untar Kumala dengan tanggungjawab penuh diserahkan kepada Untar Kumala. Pihak dari situs Forumdjakarta.com tidak bertanggungjawab atas isi dari artikel ini.
(Sumber : Itusalah,com)
Saudara-saudaraku, seluruh warga jakarta. Waktu sudah mulai mendekat. Jadilah bagian dari pelaku sejarah ini dan akan kita tunjukan bahwa negara pancasila benar-benar hadir di jakarta.
Kita juga akan tunjukan bahwa Bhinneka Tunggal Ika benar-benar bukan hanya jargon tapi sudah membumi di Jakarta.
Siapapun kalian, apa agama kalian, apa suku kalian, darimana asal usul kalian, saudara-saudara semua semua adalah saudara kita sebangsa dan setanah air dan mempunyai hak dan kewajiban yang sama.
Jangan tanyakan darimana kau berasal. Jangan tanyakan apa agamamu. Tapi tanyakan apa yang telah kau perbuat untuk Jakarta
Iklan kampanye Basuki Tjahja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat mendapatkan protes dari masyarakat. Salah satunya Abdullah Gymnastyar.
Dalam akun twitternya @aagym ia memprotes keras iklan kampanye yang menyudutkan umat islam. Ia bahkan menuliskan protesnya dengan huruf kapital.
“Pak AHOK saya PROTES KERAS video kampanye yang sangat menyudutkan umat Islam. Ini fitnah yang sangat kotor dan keji” tulisnya pada Senin (10/4).
Ia juga menegaskan umat Islam tidak pernah mengatakan ganyang Cina sekalipun berjuta umat Islam berkumpul.
“Tak pernah kami mengatakan ganyang Cina sekalipun berjuta umat Islam berkumpul, bahkan kami menghormati,, mengapa membut video fitnah ini?” tulis Aa Gym.
Selain Aa Gym, Tengku Zulkarnain juga ikut memprotes. Tengku Zulkarnain menilai video Ahok-Djarot memojokan umat Islam. Ia pun meminta KPU da Bawaslu menarik iklan tersebut.
Dalam video kampanye tersebut, terlihat dua orang wanita, satunya masih remaja dan satunya seorang ibu. Keduanya terlihat panik karena mobil mereka dirusak massa. Kemudian sekumpulan pria dengan baju putih dan peci digambarkan berteriak-teriak melakukan aksi demo yang menimbulkan kerusuhan.
“Apa maksud video tersebut. Apakah orang Islam digambarkan sebagai orang jahat?,” katanya, Ahad (9/4).
Ustadz Tengku menilai, iklan tersebut justru jauh dari nilai Kebinekaan yang digaungkan oleh pasangan Ahok-Djarot.
Ia melanjutkan, perlu digarisbawahi dalam UUD 45 Pasal 28 E Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali.
Ustadz Tengku menegaskan berdasarkan undang-undang tersebut, maka setiap WNI berhak menjalankan hidup sesuai agamanya. Termasuk dalam memilih pemimpinnya.
“Dalam Islam di Alquran dan hadis disebutkan umat Islam harus memilih pemimpin sesuai dengan agamanya. Makanya bahaya sekali kalau menafsirkan Bineka itu berarti membuang agamanya,” ujarnya.
Ia melanjutkan, oleh karena itu iklan kampanye ini berbahaya sekali. Ustadz Tengku mencontohkan, apakah jika warga Manado yang mayoritas Nasrani kemudian memilih pemimpin Nasrani berarti tidak Bineka.
“Apakah kalau warga NTT yang mayoritas Nasrani memilih pemimpin Nasrani berarti tak Bineka. Makanya kampanye ini menyesatkan makna Bineka. Oleh karena itu saya meminta agar KPU dan Bawaslu menarik iklan kampanye ini,” tegasnya.
KPU dan Bawaslu, lanjutnya, harus segera mencabut iklan kampanye pilkada tersebut. “Sebab iklan kampanye tersebut menyesatkan dan berbahaya,” ucapnya.
Sudah saya duga mereka akan melakukan protes keras terhadap iklan kampanye Ahok. Seseorang yang protes biasanya karena dirinya tersindir dengan iklan kampanye Ahok. Jika memang Aa Gym dan Tengku Zulkarnain tidak merasa seperti yang dituduhkan Ahok di iklan kampanye, seharusnya Aa Gym dan Tengku Zulkarnain tak perlu marah apa lagi protes.
Iklan kampanye Ahok sama sekali tidak sedang menydutkan Islam. Iklan tersebut sedang menyindir sekelompok ormas yang mengaku paling Islami yang suka memaksakan kehendak. Iklan tersebut bertujuan untuk mengingatkan kembali kepada seluruh warga negara Indonesia untuk sadar bahwa kita semua wajib untuk menjaga keutuhan NKRI.
Iklan tersebut juga terinspirasi dengan nilai-nilai ajaran Gus Dur. Gus Gur pernah berkata bahwa orang yang berbuat baik tidak akan pernah ditanya apa agamanya. Kewajiban berbuat baik berlaku untuk seluruh manusia. Iklan tersebut sedang mengajak seluruh umat beragama untuk tidak fanatik buta terhadap agamanya namun bisa saling menghargai satu sama lain.
Sebagai warga NU, sederhana saja. Jika tokoh-tokoh NU tidak mempermasalahkan iklan kampanye Ahok, mengapa saya harus ikut madzhab Aa Gym dan Tengku Zulkarnain?
https://seword.com/umum/begini-tanggapan-aa-gym-dan-tengku-zulkarnain-tekait-iklan-kampanye-ahok-djarot/
Ganyang Cina itu memang benar ada
Pasangan calon Ahok-Djarot menuai kecaman gara-gara video bertema keberagaman yang dipublikasikan Ahok di Twitter. Dalam video itu ada adegan sekelompok pria muslim dengan latar spanduk 'Ganyang Cina'.
Sekretaris Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Tb Ace Hasan Syadzily, menyebut spanduk bertuliskan 'Ganyang Cina' memang pernah muncul dalam sebuah demonstrasi di Jakarta.
"Loh, itu kan sebetulnya waktu beberapa kesempatan yang lalu, ada pihak-pihak yang mencoba untuk terus mengkampanyekan terhadap anti keberagaman. Itu ada kok spanduknya, spanduk aslinya itu ada," kata Ace saat dihubungi kumparan (kumparan.com), Senin (10/4).
Ace meminta video itu disaksikan secara utuh agar tergambar bawah sebenarnya Ahok-Djarot ingin melawan pihak-pihak yang menyinggung kebinekaan. Salah satunya dimunculkan dalam adegan pria bersorban dengan spanduk "Ganyang Cina" itu.
"Kalau lihat video lengkap videonya bisa memaknai ingin menghilangkan cara berpikir orang yang memahami pilkada itu dengan mengedepankan aspek tertentu dari bangsa ini, padahal kan bangsa ini beragam," terang politikus Golkar itu.
Ace menegaskan video tersebut bukan ingin membawa perpecahan, tapi fokus pada aspek keberagaman. "Intinya begini, kita kan memang sejak awal mengedepankan aspek keberagaman, kebhinekaan," tuturnya.
"Nah, oleh karena itu maka tentu yang kita tampilkan ke publik salah satunya bagaimana dengan mengedepankan kebhinekaan ini," imbuh Ace.
Justru ingin mengedukasi ke masyarakat bahwa pilkada ini harus damai, harus mengedepankan keberagaman. Itu pesannya.
- TB Aceh Hasan
Ace meyakini video itu meski menuai kritikan dari kalangan muslim, tidak akan mempengaruhi elektabilitas Ahok-Djarot di putaran dua. "Ya kita berkeyakinan enggak lah," jawab politikus asal Banten itu.
https://kumparan.com/muhamad-iqbal/timses-ahok-spanduk-ganyang-cina-itu-asli-ada
NB: Artikel ini dibuat oleh Untar Kumala dengan tanggungjawab penuh diserahkan kepada Untar Kumala. Pihak dari situs Forumdjakarta.com tidak bertanggungjawab atas isi dari artikel ini.
(Sumber : Itusalah,com)
Komentar
Posting Komentar