"Penolakan terhadap FPI makin keras, Argo: "Kalau mau buka Cabang Baru FPI, buka saja di Suriah sana, Jangan di Indonesia""
Penolakan terhadap ormas anarkis FPI kini semakin masif ditolak keberadaan mereka di berbagai daerah. Umat Islam Indonesia kini semakin cerdas karena FPI identik dengan radikalisme dan intoleransi terhadap umat agama lain.
Setelah berbagai aksi anarkis FPI yang mengatasnamakan agama Islam, mayoritas rakyat Indonesia akhirnya sadar bahwa para kaum bumi datar dan bani daster itu memanfaatkan isu agama Islam untuk mengeruk kepentingan pribadi dan kepentingan golongan mereka.
Pembentukan FPI Cabang Semarang yang dideklarasikan pada hari Kamis tanggal 13 April 2017 kemarin di rumahnya Ketua Advokasi FPI Jawa Tengah, Zaenal Petir, di Jl. Pergiwati I no. 19, Bulu Lor, Semarang Utara, akhirnya dibubarkan Polisi.
Kapolres Semarang, Kombes Pol Abiyoso Seno Aji, menegaskan kalau mau buka FPI, silahkan di negara lain saja karena Semarang sudah aman, tidak perlu ada FPI.
Kapolres Semarang menerjunkan kurang lebih 400 persoil Polisi karena sempat terjadi ketegangan antara ketua tim Advokasi FPI, Zaenal Petir, dengan ormas-ormas setempat yang menggeruduk tempat deklarasi FPI tersebut.
Zaenal memaksa deklarasi pembentukan FPI Cabang Semarang harus segera dilakukan. Ia berupaya meyakinkan bahwa FPI adalah organisasi yang tidak anti Pancasila, melainkan sedang memperjuangkan pendidikan moral Pancasila.
Suasana sempat memanas, sehingga akhirnya Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Abiyoso, pun membubarkan acara deklarasi pembentukan FPI cabang Semarang untuk menciptakan suasana yang aman dan kondusif.
Abiyoso mengatakan bahwa FPI harusnya berkaca pada kasus di tahun 2012 yang silam dimana Rizieq Shihab tidak diinginkan keberadaannya dan ditolak mentah-mentah di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
“Semua komponen yang ada di Kota Semarang menolak FPI. Jangan dipaksakan. Ini banyak yang menolak. Tidak ada FPI juga Semarang sudah aman,” kata Abiyoso.
Kapolres mengancam jangan coba-coba bikin rusuh karena ia tidak segan-segan akan menciduk siapapun yang memancing keributan. Akhirnya acara pembentukan FPI Cabang Semarang itu dibubarkan. Para pemimpin dan anggota FPI kemudian dimasukkan ke dalam mobil Barakuda untuk dipulangkan ke tempatnya masing-masing.
FPI harusnya malu karena mereka kini ditolak dimana-mana dan tidak diinginkan oleh mayoritas umat Islam di Indonesia. Umat Islam sadar sepenuhnya bahwa FPI tidak bisa dijadikan panutan karena berbagai aksi anarkis mereka yang selalu berakhir rusuh akibat pemaksaan kehendak yang semau-maunya mereka lakukan.
Semua aksi anarkis FPI seringkali berakhir ricuh. Belum lagi pentolannya, Rizieq Shihab, yang tidak bisa dijadikan panutan dan contoh yang baik bagi umat Islam Indonesia karena terlibat skandal chat porno.
Secara implisit kita bisa menangkap bagaimana gerakan pemaksaan kehendak yang dilakukan oleh kaum bani daster yang memaksa deklarasi pembentukan FPI cabang Semarang yang tentu saja misi mereka kedepannya adalah menebarkan kebencian antar umat beragama di Semarang.
Jika FPI dibiarkan ada di Semarang, maka dampak buruk yang akan timbul yaitu munculnya prilaku intoleransi antar umat beragama di Semarang. Hal ini sudah terjadi di daerah-daerah yang ada FPI karena gerakan fundamentalisme, radikalisme dan intoleransi sengaja mereka ciltakan dengan menyebarkan kekerasan dan kebencian antar umat beragama.
Sumber-sumber masalah, kegaduhan dan kebisingan akibat provokasi mereka selama ini selalu memicu terjadinya kerentanan sosial yang merembes pada tatanan kebangsaan kita karena dalam setiap aksi FPI terselip agenda tersembunyi yang kentara nuansa kepentingan golongan mereka yaitu menjadikan negara ini sebagai negara khilafah.
Penolakan pembentukan FPI cabang Semarang bisa dijadikan acuan bagi daerah lain untuk menolak ormas Islam garis keras itu. Kita bernaung dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang punya aturan main berupa Pancasila sebagai filsafat bangsa dan UUD 1945 sebagai konstitusinya, maka ormas Islam garis keras FPI harus ditolak keberadaan mereka di negeri zamrud khatulistiwa ini.
Intinya Pancasila harga mati. Kalau mau buka cabang baru FPI, silahkan saja buka cabang di Suriah sana, jangan di Indonesia, karena bangsa ini adalah bangsa yang berbudi luhur yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
https://seword.com/politik/rasain-kapolres-semarang-kalau-mau-bentuk-fpi-silahkan-di-negara-lain/
NB: Artikel ini dibuat oleh Basith Sukrono dengan tanggungjawab penuh diserahkan kepada Basith Sukrono. Pihak dari situs Forumdjakarta.com tidak bertanggungjawab atas isi dari artikel ini.
(Sumber : Itusalah.com)
Setelah berbagai aksi anarkis FPI yang mengatasnamakan agama Islam, mayoritas rakyat Indonesia akhirnya sadar bahwa para kaum bumi datar dan bani daster itu memanfaatkan isu agama Islam untuk mengeruk kepentingan pribadi dan kepentingan golongan mereka.
Pembentukan FPI Cabang Semarang yang dideklarasikan pada hari Kamis tanggal 13 April 2017 kemarin di rumahnya Ketua Advokasi FPI Jawa Tengah, Zaenal Petir, di Jl. Pergiwati I no. 19, Bulu Lor, Semarang Utara, akhirnya dibubarkan Polisi.
Kapolres Semarang, Kombes Pol Abiyoso Seno Aji, menegaskan kalau mau buka FPI, silahkan di negara lain saja karena Semarang sudah aman, tidak perlu ada FPI.
Kapolres Semarang menerjunkan kurang lebih 400 persoil Polisi karena sempat terjadi ketegangan antara ketua tim Advokasi FPI, Zaenal Petir, dengan ormas-ormas setempat yang menggeruduk tempat deklarasi FPI tersebut.
Zaenal memaksa deklarasi pembentukan FPI Cabang Semarang harus segera dilakukan. Ia berupaya meyakinkan bahwa FPI adalah organisasi yang tidak anti Pancasila, melainkan sedang memperjuangkan pendidikan moral Pancasila.
Suasana sempat memanas, sehingga akhirnya Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Abiyoso, pun membubarkan acara deklarasi pembentukan FPI cabang Semarang untuk menciptakan suasana yang aman dan kondusif.
Abiyoso mengatakan bahwa FPI harusnya berkaca pada kasus di tahun 2012 yang silam dimana Rizieq Shihab tidak diinginkan keberadaannya dan ditolak mentah-mentah di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
“Semua komponen yang ada di Kota Semarang menolak FPI. Jangan dipaksakan. Ini banyak yang menolak. Tidak ada FPI juga Semarang sudah aman,” kata Abiyoso.
Kapolres mengancam jangan coba-coba bikin rusuh karena ia tidak segan-segan akan menciduk siapapun yang memancing keributan. Akhirnya acara pembentukan FPI Cabang Semarang itu dibubarkan. Para pemimpin dan anggota FPI kemudian dimasukkan ke dalam mobil Barakuda untuk dipulangkan ke tempatnya masing-masing.
FPI harusnya malu karena mereka kini ditolak dimana-mana dan tidak diinginkan oleh mayoritas umat Islam di Indonesia. Umat Islam sadar sepenuhnya bahwa FPI tidak bisa dijadikan panutan karena berbagai aksi anarkis mereka yang selalu berakhir rusuh akibat pemaksaan kehendak yang semau-maunya mereka lakukan.
Semua aksi anarkis FPI seringkali berakhir ricuh. Belum lagi pentolannya, Rizieq Shihab, yang tidak bisa dijadikan panutan dan contoh yang baik bagi umat Islam Indonesia karena terlibat skandal chat porno.
Secara implisit kita bisa menangkap bagaimana gerakan pemaksaan kehendak yang dilakukan oleh kaum bani daster yang memaksa deklarasi pembentukan FPI cabang Semarang yang tentu saja misi mereka kedepannya adalah menebarkan kebencian antar umat beragama di Semarang.
Jika FPI dibiarkan ada di Semarang, maka dampak buruk yang akan timbul yaitu munculnya prilaku intoleransi antar umat beragama di Semarang. Hal ini sudah terjadi di daerah-daerah yang ada FPI karena gerakan fundamentalisme, radikalisme dan intoleransi sengaja mereka ciltakan dengan menyebarkan kekerasan dan kebencian antar umat beragama.
Sumber-sumber masalah, kegaduhan dan kebisingan akibat provokasi mereka selama ini selalu memicu terjadinya kerentanan sosial yang merembes pada tatanan kebangsaan kita karena dalam setiap aksi FPI terselip agenda tersembunyi yang kentara nuansa kepentingan golongan mereka yaitu menjadikan negara ini sebagai negara khilafah.
Penolakan pembentukan FPI cabang Semarang bisa dijadikan acuan bagi daerah lain untuk menolak ormas Islam garis keras itu. Kita bernaung dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang punya aturan main berupa Pancasila sebagai filsafat bangsa dan UUD 1945 sebagai konstitusinya, maka ormas Islam garis keras FPI harus ditolak keberadaan mereka di negeri zamrud khatulistiwa ini.
Intinya Pancasila harga mati. Kalau mau buka cabang baru FPI, silahkan saja buka cabang di Suriah sana, jangan di Indonesia, karena bangsa ini adalah bangsa yang berbudi luhur yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
https://seword.com/politik/rasain-kapolres-semarang-kalau-mau-bentuk-fpi-silahkan-di-negara-lain/
NB: Artikel ini dibuat oleh Basith Sukrono dengan tanggungjawab penuh diserahkan kepada Basith Sukrono. Pihak dari situs Forumdjakarta.com tidak bertanggungjawab atas isi dari artikel ini.
(Sumber : Itusalah.com)
Komentar
Posting Komentar