"Dukung Ahok-Djarot, GP Ansor beri Tamparan ke FPI Cs.. Kaum Bumi Datar harus baca ini!"
PW GP Ansor DKI Jakarta membuat posko di puluhan titik ibu kota.
Pembuatan posko itu dilakukan di tempat-tempat yang dinilai rawan kekerasan dan radikalisme.
"Ansor pasang posko di 47 titik kelurahan," kata Ketua PW GP Ansor DKI Jakarta Abdul Azis di kantor GP Ansor, Jakarta Pusat, Jumat (7/4).
Azis menyatakan, berdasarkan hasil pantauan banser, terdapat 47 titik kelurahan di Jakarta Selatan, Timur, dan Utara, yang dianggap rawan terhadap isu gerakan radikalisme.
"Jakarta Selatan ada 21, Timur 16, dan Utara sepuluh," ucap Azis.
Anggota DPRD DKI Jakarta dari PKB itu menyatakan, posko yang dibuat oleh PW GP Ansor DKI Jakarta bertujuan untuk mengawal Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017 putaran kedua sehingga bisa berlangsung tanpa intimidasi.
"Kami Ansor sangat menolak kepada calon gubernur yang isinya didukung oleh kelompok Islam radikal dan garis keras," tutur Azis.
Menurut Azis, PW GP Ansor DKI siap mati untuk melawan pihak-pihak yang merusak tatanan NKRI.
Dia menambahkan, mereka ikhlas jika dipasang menjadi satpam NKRI.
"Kalau sudah merusak tatanan NKRI, kami akan turun dan lawan. Siap mati kami. Dipaksa perang lawan model radikal kami siap," ujar Azis.
Azis menjelaskan, PW GP Ansor DKI sudah bersinergi dengan jajaran kepolisian untuk mengawal intimidasi yang diterima warga ketika memilih calon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.
"Ketika memilih paslon dua dianggap kafir, munafik, Insyaallah, Banser, Ansor, siap mengawal itu dari intimidasi," ucap Azis.
http://www.jpnn.com/news/ansor-tolak-cagub-yang-didukung-kelompok-radikal?page=2
Tanggapan Djarot
Pengurus Gerakan Pemuda (GP) Ansor siap mendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat pada Pilkada DKI 2017 putaran kedua.
Ketua GP Ansor DKI Jakarta Abdul Azis mengatakan, dukungan untuk Ahok-Djarot merupakan momentum mencegah kelompok-kelompok radikal dan garis keras berkuasa di ibu kota.
"Kami sangat menolak calon gubernur yang didukung Islam radikal dan Islam garis keras," kata Azis saat menyambut kedatangan Ahok dan Djarot di Kantor GP Ansor di Jalan Kramat, Jakarta Pusat, Jumat (7/4).
Azis menambahkan, GP Ansor siap mengawal para pendukung Ahok-Djarot dari kemungkinan intimidasi saat pemungutan suara pada 19 April nanti.
Sementara itu, Djarot sempat menunaikan salat Jumat di Masjid KH Abdurrahman Wahid di kantor GP Ansor, Senen, Jakarta Pusat.
Djarot mengaku datang untuk bersilaturahmi dengan para pimpinan GP Ansor.
"Silaturahmi saja, ini sahabat lama di Ansor. Ini nostalgia, waktu kami di Blitar sering jalan sama-sama sahabat Ansor," kata Djarot.
Dalam silaturahmi tersebut, Djarot juga ditemani Sekjen Golkar Idrus Marham, Sekjen PSI Raja Juli Antoni, Sekretaris timses Ahok-Djarot, Ace Hasan Syadzily, Ketum GP Ansor Yaqut Cholil Qumas, dan Ketua GP Ansor DKI yang juga politikus PKB Abdul Aziz.
Bukan kali ini saja Djarot dan Idrus menunaikan salat Jumat bersama.
Sebelumnya, Djarot dan Idrus bersama-sama salat Jumat di Masjid Cut Meutia, Menteng, Jakarta Pusat.
Djarot menjelaskan, selama ini dirinya memang sejalan dengan GP Ansor yang juga merupakan organisasi PBNU.
Menurut Djarot, selama ini GP Ansor dan PBNU selalu bersama-sama menegakkan Pancasila sebagai ideologi negara.
Terlebih, ayah Djarot merupakan warga Muhammadiyah. Sedangkan ibunya adalah Muslimat NU.
Karena itu, dia terus memperkuat basis dukungan sosialnya dengan pergaulan yang akrab dan hangat dengan para ulama dan tokoh agama lainnya.
"Kemudian kita juga berjuang untuk mensyukuri nikmat yang diberikan Allah bahwa Indonesia dikaruniai berbagai macam keragaman, pluraritas, sehingga dengan sangat bijak oleh para nenek moyang kita dibuat semboyan Bhinneka Tunggal Ika," ujar Djarot.
"Ada Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. Itu semua yang menyatukan NKRI dan kemudian dirumuskan dalam Undang-undang Dasar 1945. Itu yang saya sebut jalan PBNU," imbuh Djarot.
Sementara itu, Ahok baru datang sekitar pukul 13:30 WIB.
Dia langsung naik ke lantai tiga gedung GP Ansor untuk bertemu Djarot dan pengurus GP Ansor yang sudah menunggu.
Ahok hadir menyusul Djarot untuk bersilaturahmi dengan pimpinan GP Ansor.
Dalam kesempatan tersebut, Ahok sempat menuliskan pesannya untuk pengurus GP Ansor.
Ahok meminta GP Ansor tetap mempertahankan Islam yang rahmatan lil alamin.
Selain itu, dia berpesan agar GP Ansor bersama-sama dengan pemerintah turut mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat.
"Tetap pertahankan Islam yang rahmatan lil alamin dan wujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat bersama pemerintah yang sah sesuai dengan Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. 10 Rajab 1438 H/ Jakarta 7-4-2017 Basuki Tjahaja Purnama/Ahok," demikian tulis Ahok.
http://www.jpnn.com/news/didukung-gp-ansor-ini-kata-pak-djarot?page=3
NB: Artikel ini dibuat oleh Dewa Antara dengan tanggungjawab penuh diserahkan kepada Dewa Antara. Pihak dari situs Forumdjakarta.com tidak bertanggungjawab atas isi dari artikel ini.
(Sumber : Itusalah.com )
Pembuatan posko itu dilakukan di tempat-tempat yang dinilai rawan kekerasan dan radikalisme.
"Ansor pasang posko di 47 titik kelurahan," kata Ketua PW GP Ansor DKI Jakarta Abdul Azis di kantor GP Ansor, Jakarta Pusat, Jumat (7/4).
Azis menyatakan, berdasarkan hasil pantauan banser, terdapat 47 titik kelurahan di Jakarta Selatan, Timur, dan Utara, yang dianggap rawan terhadap isu gerakan radikalisme.
"Jakarta Selatan ada 21, Timur 16, dan Utara sepuluh," ucap Azis.
Anggota DPRD DKI Jakarta dari PKB itu menyatakan, posko yang dibuat oleh PW GP Ansor DKI Jakarta bertujuan untuk mengawal Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017 putaran kedua sehingga bisa berlangsung tanpa intimidasi.
"Kami Ansor sangat menolak kepada calon gubernur yang isinya didukung oleh kelompok Islam radikal dan garis keras," tutur Azis.
Menurut Azis, PW GP Ansor DKI siap mati untuk melawan pihak-pihak yang merusak tatanan NKRI.
Dia menambahkan, mereka ikhlas jika dipasang menjadi satpam NKRI.
"Kalau sudah merusak tatanan NKRI, kami akan turun dan lawan. Siap mati kami. Dipaksa perang lawan model radikal kami siap," ujar Azis.
Azis menjelaskan, PW GP Ansor DKI sudah bersinergi dengan jajaran kepolisian untuk mengawal intimidasi yang diterima warga ketika memilih calon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.
"Ketika memilih paslon dua dianggap kafir, munafik, Insyaallah, Banser, Ansor, siap mengawal itu dari intimidasi," ucap Azis.
http://www.jpnn.com/news/ansor-tolak-cagub-yang-didukung-kelompok-radikal?page=2
Tanggapan Djarot
Pengurus Gerakan Pemuda (GP) Ansor siap mendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat pada Pilkada DKI 2017 putaran kedua.
Ketua GP Ansor DKI Jakarta Abdul Azis mengatakan, dukungan untuk Ahok-Djarot merupakan momentum mencegah kelompok-kelompok radikal dan garis keras berkuasa di ibu kota.
"Kami sangat menolak calon gubernur yang didukung Islam radikal dan Islam garis keras," kata Azis saat menyambut kedatangan Ahok dan Djarot di Kantor GP Ansor di Jalan Kramat, Jakarta Pusat, Jumat (7/4).
Azis menambahkan, GP Ansor siap mengawal para pendukung Ahok-Djarot dari kemungkinan intimidasi saat pemungutan suara pada 19 April nanti.
Sementara itu, Djarot sempat menunaikan salat Jumat di Masjid KH Abdurrahman Wahid di kantor GP Ansor, Senen, Jakarta Pusat.
Djarot mengaku datang untuk bersilaturahmi dengan para pimpinan GP Ansor.
"Silaturahmi saja, ini sahabat lama di Ansor. Ini nostalgia, waktu kami di Blitar sering jalan sama-sama sahabat Ansor," kata Djarot.
Dalam silaturahmi tersebut, Djarot juga ditemani Sekjen Golkar Idrus Marham, Sekjen PSI Raja Juli Antoni, Sekretaris timses Ahok-Djarot, Ace Hasan Syadzily, Ketum GP Ansor Yaqut Cholil Qumas, dan Ketua GP Ansor DKI yang juga politikus PKB Abdul Aziz.
Bukan kali ini saja Djarot dan Idrus menunaikan salat Jumat bersama.
Sebelumnya, Djarot dan Idrus bersama-sama salat Jumat di Masjid Cut Meutia, Menteng, Jakarta Pusat.
Djarot menjelaskan, selama ini dirinya memang sejalan dengan GP Ansor yang juga merupakan organisasi PBNU.
Menurut Djarot, selama ini GP Ansor dan PBNU selalu bersama-sama menegakkan Pancasila sebagai ideologi negara.
Terlebih, ayah Djarot merupakan warga Muhammadiyah. Sedangkan ibunya adalah Muslimat NU.
Karena itu, dia terus memperkuat basis dukungan sosialnya dengan pergaulan yang akrab dan hangat dengan para ulama dan tokoh agama lainnya.
"Kemudian kita juga berjuang untuk mensyukuri nikmat yang diberikan Allah bahwa Indonesia dikaruniai berbagai macam keragaman, pluraritas, sehingga dengan sangat bijak oleh para nenek moyang kita dibuat semboyan Bhinneka Tunggal Ika," ujar Djarot.
"Ada Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. Itu semua yang menyatukan NKRI dan kemudian dirumuskan dalam Undang-undang Dasar 1945. Itu yang saya sebut jalan PBNU," imbuh Djarot.
Sementara itu, Ahok baru datang sekitar pukul 13:30 WIB.
Dia langsung naik ke lantai tiga gedung GP Ansor untuk bertemu Djarot dan pengurus GP Ansor yang sudah menunggu.
Ahok hadir menyusul Djarot untuk bersilaturahmi dengan pimpinan GP Ansor.
Dalam kesempatan tersebut, Ahok sempat menuliskan pesannya untuk pengurus GP Ansor.
Ahok meminta GP Ansor tetap mempertahankan Islam yang rahmatan lil alamin.
Selain itu, dia berpesan agar GP Ansor bersama-sama dengan pemerintah turut mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat.
"Tetap pertahankan Islam yang rahmatan lil alamin dan wujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat bersama pemerintah yang sah sesuai dengan Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. 10 Rajab 1438 H/ Jakarta 7-4-2017 Basuki Tjahaja Purnama/Ahok," demikian tulis Ahok.
http://www.jpnn.com/news/didukung-gp-ansor-ini-kata-pak-djarot?page=3
NB: Artikel ini dibuat oleh Dewa Antara dengan tanggungjawab penuh diserahkan kepada Dewa Antara. Pihak dari situs Forumdjakarta.com tidak bertanggungjawab atas isi dari artikel ini.
(Sumber : Itusalah.com )
Komentar
Posting Komentar