Susi Akan Tenggelamkan 90 Kapal Asing, Jadi Menteri Jokowi Memang Harus Gila
Dalam menjalankan roda pemerintahan sepertinya presiden Jokowi menginginkan orang-orang gila sebagai menterinya. Gila di sini bukan berarti gila benaran atau menderita Skizofrenia tapi orang-orang yang memiliki jiwa petarung, tidak lembek, berani ambil keputusan dan dan berani ambil resiko serta visioner.
Bahkan Jokowi sendiri sering mengambil
kebijakan yang penuh resiko dan bahaya, seperti mencabut subsidi BBM,
membubarkan HTI, Ormas anti Pancasila yang telah memiliki jutaan
simpatisan dan menghukum mati puluhan bandar narkoba.
Menghukum mati bandar narkoba bukanlah hal
ringan, seringan menarik pelatuk senjata yang diarahkan ke dada
tersangka. Apalagi yang dihukum mati warga negara asing. Tentu akan
banyak mendapat kecaman dan ancaman pemutusan hubungan diplomatik. Namun
bagi Jokowi menyelamatkan generasi penerus bangsa hal yang paling
penting. Tidak peduli dengan kecaman dalam bentuk apapun.
Kita lihat beberapa menteri yang kurang
gila seperti Anies Baswedan, Sudirman Said, Yudi Chrisnandi dan Ferry
Mursidan Baldan didepak dari kursi menteri. Sudirman Said misalnya,
presiden pernah mengatakan Sudirman Said sebagai menteri ESDM tidak
berani membubarkan Petral. Jokowi yang harus turun tangan untuk membubarkan perusahaan yang merugikan negara triliunan rupiah tersebut.
Kemudian Anies Baswedan, hanya bisa
memotivasi dengan kata-kata tapi kurang berani mengeksekusi kebijakan di
Kementerian Pendidikan.
Yudi Chrisnandi dianggap bekerja lamban,
membuat kebijakan yang tidak masuk akal serta meresahkan masyarakat,
seperti membuat kebijakan membatasi jumlah tamu undangan dalam
pernikahan Aparatur Sipil Negara. Menurut masyarakat ini adalah urusan
pribadi orang. Kenapa pula Yudi Chrisnandi ikut campur urusan rumah
tangga orang? Seperti kurang kerjaan saja.
Yudi juga membuat kebijakan moratorium
penerimaan PNS cukup selama 5 tahun. Entah apa yang ada dipikirkan Yudi
mengeluarkan peraturan tersebut. Kita tahu sendiri di pelosok-pelosok
masih minim tenaga pengajar atau guru. Di Indonesia juga banyak
pengangguran yang ingin jadi PNS. Dan masih banyak kebijakan
kontroversial Yudi lainnya.
Beberapa orang yang dianggap gila dan
memahami masalah dimasukkan Jokowi ke kabinet. Diantaranya Archandra
Tahar, Wiranto dan Sri Mulyani.
Kita tahu ada dua orang warga Indonesia
yang berkarir di Amerika dan berprestasi. Sangat disayangkan, mereka
yang punya kapasitas namun kurang optimal berbakti kepada negeri.
Kemudian Archandra Tahar yang ahli di bidang perminyakan ditarik menjadi
wakil menteri ESDM dan Sri Mulyani yang jago dalam bidang ekonomi baik
mikro maupun makro ditarik menjadi Menteri Keuangan.
Pemerintah Amerika tidak bisa menolak akan hal ini karena yang meminta presiden langsung.
Begitu juga dengan Wiranto yang
berpengalaman bekerja di beberapa rezim dan kabinet, mulai dari Suharto,
Gusdur hingga Megawati. Wiranto masuk kabinet jadi kekuatan tersendiri
bagi Jokowi. Wiranto adalah mantan Panglima ABRI yang memecat Prabowo.
Kemudian orang yang memecat Prabowo tadi ditunjuk jadi pembantu Jokowi.
Jadi level Jokowi lebih tinggi dari Prabowo.
Menteri yang berpikir out of the book atau
dianggap gila dipertahankann oleh Jokowi, seperti Retno Marsudi,
Ignasius Jonan dan menteri yang paling koboy Susi Pudjiastuti. Jokowi
sebenarnya juga menyukai Ahok yang koboy pula, pekerja keras, cepat
mengambil keputusan, bersih dari korupsi dan tentunya berani mengambil
resiko. Namun sayang, Ahok harus istirahat dulu di Mako Brimob.
Bulan depan kalau tidak ada halangan kita
akan menyaksikan hal gila yang dilakukan oleh Menteri Susi yaitu
menenggelamkan 90 kapal. Hal ini disampaikan oleh Menteri Kelautan dan
Perikanan tersebut setelah memberikan mata kuliah Ilegal Fishing
dan Respon Indonesia di Universitas Indonesia, Selasa (12/9/2017).
Seluruh kapal yang akan ditenggelamkan berbendera luar negeri. Ada
Malaysia, Vietnam, Thailand dan ada juga kapal dari Afrika. bobotnya pun
bermacam-macam mulai dari 70 GT, 120 GT, hingga 200 GT. Semakin besar
bobot, kapasitas penangkap ikan akan semakin besar. Bahkan sekali
menjaring dengan trawl ada yang sampai 100 ton.
Sepanjang tahun 2014 atau sejak menjabat
menjadi menteri, Susi telah menenggelamkan 317 kapal secara inkrah atau
berdasarkan keputusan pengadilan. Diantaranya 144 kapal Vietnam, 76
kapal Filipina, 50 kapal Malaysia, 21 kapal Thailand, 2 kapal Papua
Nugini, 1 kapal Cina dan 1 kapal Belize (negara kecil di Amerika
Tengah).
Penenggelaman pada bulan Oktober mendatang
salah satu penenggelaman kapal pencuri ikan terbanyak di Indonesia dan
perlu mendapat rekor MURI. Sebagai prasasti bahwa di Indonesia ada
menteri yang tidak tamat SMA namun keberaniannya melawan iligal fsihing melebihi keberanian bos mafia ikan itu sendiri dan melebihi keberanian mereka yang bergelar Profesor Doktor.
Komentar
Posting Komentar