Mengapa Selalu Tentang Kuda? Apa salahnya kuda,
Masih ingat selebrasi gol Mario Balotelli saat timnya Manchester City mencukur rival sekotanya, Manchester United 6-1 beberapa tahun lalu? Ya, striker Italia itu membuka kostumnya setinggi dada sehingga semua penonton di layar televisi dapat melihat tulisan besar di kaus dalamnya: ‘Why Always Me?’. Balotelli seolah ‘mempertanyakan’ banyaknya pembahasan mengenai dirinya di media-media Inggris kala itu.
Kalimat sarkasme tersebut mungkin juga
akan diungkapkan oleh kuda, andai kuda bisa bicara. Selama setahun
terakhir cukup banyak berita-berita politik dan pemerintahan yang
berhubungan dengan hewan bernama kuda, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Pertanyaannya, mengapa selalu tentang kuda?
Beberapa hari yang lalu 22 Agustus 2017,
Jokowi melaporkan gratifikasi pemberian 2 ekor kuda oleh warga Kabupaten
Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT) kepada KPK. Kedua kuda
tersebut diberikan saat beliau menghadiri Festival Sandalwood, pertengahan Juli 2017 lalu.
Terus terang waktu membaca judul artikelnya di detik.com,
saya tertawa karena objek pemberitaan lagi-lagi adalh kuda. Yang bikin
lebih tertawa lagi, KPK dengan polosnya mengaku tidak memiliki tempat
untuk menampung kuda-kuda tersebut (ya iyalah namanya gedung di pusat
kota, emangnya peternakan haha).
Mari kita lihat ke belakang saat masa
kampanye Pilpres 2014. Siapa yang tak ingat Pak Prabowo, sang calon
Presiden dengan gagah menunggang kuda di dalam Stadion Gelora Bung Karno
(GBK) memimpin apel akbar sekaligus kampanye Partai Gerindra. Yang saya
tahu sih, Prabowo sudah lama gemar menunggang kuda dan sering
memakainya saat memimpin apel kader Gerindra. Tapi berhubung dilakukan
saat kampanye Pilpres dan dilakukan di Stadion GBK, momen tersebut
menjadi ikonik dan diingat oleh banyak orang.
Awal November 2016 saat era Pilkada
Gubernur DKI 2016, Pak SBY mengadakan konferensi pers meminta agar Ahok
segera diperiksa terkait kasus penistaan agama agar demonstrasi tidak
terus berlanjut. Meski terkesan cerewet, yang menarik adalah salah satu
kalimat yang diucapkannya, “Kalau (pendemo) sama sekali tidak didengar,
diabaikan, sampai lebaran kuda masih ada unjuk rasa itu.” Jadilah
istilah ‘lebaran kuda‘ yang entah darimana datangnya, entah apa
artinya, menjadi bahan lelucon yang viral di Internet, dalam bentuk
meme-meme kocak dan komentar-komentar nyeleneh.
Apa salah kuda, Pak SBY?
Selanjutnya masih terkait demo penistaan
agama, ingat kan dimana titik kumpul utama para demonstran dan wartawan?
Patung Arjuna Wijaya, monumen kereta kuda yang dilengkapi air mancur di
sebelah Barat Daya Monas. Tak urung nama lokasi yang sering disebut
‘patung kuda’ tersebut mengisi semua liputan televisi maupun berita
terkait pemberitaan demo-demo tersebut. Saya ingat, ada banyak
komentar-komentar kocak, apa salah kuda-kuda tersebut sehingga sering
dijadikan pusat tempat berkumpul demonstrasi?
Masih di saat yang bersamaan, 31 Oktober
2016 berita tentang kuda muncul lagi. Aktornya adalah tokoh-tokoh yang
bersaing saat Pilpres 2014 kemarin, yakni Presiden Jokowi dan Pak
Prabowo. Presiden bertemu dengan eks rivalnya tersebut di Hambalang atas
undangan Prabowo untuk silaturahmi sekaligus melakukan sejumlah
dialog. Dan pemandangan yang paling diingat tentu saat keduanya berkuda bersama di luar.
‘Kemesraan’ keduanya menunggang kuda
bersama harus diakui memang menyejukkan sekaligus menepis jauh-jauh
dugaan buruknya hubungan antara sesama mantan rival di Pilpres 2014
tersebut. Pertemuan keduanya juga membantu meredakan tensi politik
nasional yang cukup tegang dalam beberapa minggu terakhir terkait
Pilkada DKI Jakarta 2016 serta kasus penistaan agama yang menimpa
Gubernur DKI Ahok. Untuk yang satu ini, hewan kuda benar-benar
bermanfaat sekali.
Memang hewan seperti sapi sempat juga jadi
pembicaraan publik, masih ingat kasus salah satu ketua partai yang
ditangkap gara-gara korupsi terkait kuota impor daging sapi? Tapi dalam
hal longetivity dan pengaruh sebagai bahan pemberitaan nasional, sapi masih kalah jauh dibanding kuda.
Sepertinya pertanyaan ‘mengapa selalu
tentang kuda’ memang sulit untuk dijawab. Mungkin kuda memang sekarang
lagi akrab dengan pemberitaan nasional kita, hehe. Walau sebenarnya saya
lebih memilih daripada berita tentang kuda, lebih baik pembangunan
infrastruktur dan penataan berbagai hal lainnya di negara ini yang harus
secepat kuda berlari.
Mari kita tunggu, semoga berita politik
atau pemerintahan tentang kuda yang akan muncul berikutnya adalah berita
positif. Contohnya seperti Presiden melaporkan gratifikasi hadiah kuda
ke KPK atau berita Prabowo dan Jokowi berkuda bersama di atas.
Komentar
Posting Komentar