Pendaftaran Relawan FPI Cukup FC KTP, Yakin Sampai Ke Myanmar Pakai FC KTP??
Entah harus bagaimana menyikapi
pemberitaan yang menyebut bahwa Front Pembela Islam (FPI) membuka
pendaftaran relawan yang akan dikirim ke Rohingya. Apa mereka paham tau
tidak bagaimana proses pengiriman relawan, tetapi FPI dengan percaya
dirinya sedang mempersiapkan para relawan untuk bantu Rohingya.
Bagaimanakah mekanismenya?? Adakah yang
bertanya mau ngapain aja disana?? Lalu siapa yang akan menampungnya??
Sampai sekarang saya tidak menemukannya. Tetapi yang pasti pembukaan
sudah dibuka dan tidak tahu apakah sudah ada yang mendaftar atau tidak.
Berdasarkan penjelasan yang diberikan oleh
Juru Bicara FPI Slamet Maarif, sudah ada beberapa daerah yang membuka
pendaftaran. Daerah yang dimaksud adalah Aceh, Palembang dan Pasuruan.
Mereka yang sudah mendaftar secara teknis akan dikirim oleh FPI pusat ke
Myanmar.
Keberangkatan secara teknis akan
diinformasikan pada hari Rabu (6/9/2017) oleh DPP FPI. Lalu apa saja
persayaratan untuk bisa menjadi relawan?? Sangat mudah dan tidak perlu
pusing. Cukup menyerahkan surat izin orang tua, dan menyerahkan fotokopi KTP, maka pria berusia 17-20 tahun akan segera menjadi relawan Rohingya.
APPPAAA??!!! Tunggu, itu tidak salah
persyaratannya?? Hanya modal surat izin orang tua dan fotokopi KTP?? Itu
Rohingya memangnya di Indonesia?? Rohingya itu jelas-jelas berada di
negara Myanmar. Apa tahu kalau mau ke Myanmar modalnya adalah Paspor??
Lah ini mana bisa modal fotokopi KTP.
Saya jadi bingung apakah mereka akan pergi
pakai perahu seperti para pengungsi Rohingya?? Ini jadi tidak lucu
namanya. Apa iya mereka mau mati syahid membela Muslim Rohingya tetapi
malah bernasib sama dengan para pengungsi?? Bukankah mereka yang membela
harusnya datang dengan cara yang gagah??
Bagaimana mau datang dengan gagah perkasa
kalau mau perginya saja hanya modal fotokopi KTP dan hanya memungkinkan
dilakukan dengan naik perahu. Tidak perlu lewat imigrasi dan tidak perlu
persyaratan paspor. Semua memungkinkan hanya dengan naik perahu.
Tetapi apakah benar modal fotokopi KTP
relawan FPI akan benar-benar pergi ke Rohingya?? Saya pikir tidak.
Konyol rasanya walaupun kita tahu kalau junjungan mereka bisa dengan
mudah keluar masuk Arab dan katanya punya Visa unlimited. Entah pulsa
entah kewarganegaraan, merekalah yang tahu.
Lalu kemanakah mereka yang bermodalkan
fotokopi KTP ini akan pergi?? Dugaan saya tidak jauh dan bukan perginya
kalau tidak ke Jakarta mau demo palingan juga ikut bersama ormas-ormas
lain demo di
Candi Borobudur. Demo yang katanya menuntut Myanmar untuk tidak terus
memperlakukan tidak adil Rohingya dan supaya dunia bisa lebih mendengar
mereka.
Apalagi target peserta Aksi Bela Muslim
Rohingya ini sejuta orang. Bisa malu rasanya kalau kali ini gagal lagi.
Sebelumnya selalu buat aksi tetapi terget tidak tercapai. Bukannya
menjadi penarik investor buat dana demo, malah jadi tertawaan. Lalu
apakah kali ini bisa mengumpulkan sejuta orang??
Saya tidak bisa menjawab dengan pasti.
Tetapi prediksi saya tidak akan berhasil. Mengapa?? Karena laskar dan
ormas model beginian sudah tidak punya kekuatan apa-apa lagi. Alasannya
jelas karena sang junjungan sedang dalam pelarian. Tanpa Rizieq Shihab,
mereka ini tidak punya kemampuan logistik kuat mendatangkan banyak
orang.
Istilahnya, orang tidak akan
menginvestasikan uangnya untuk ormas yang pimpinan utamanya kini sedang
dalam pelarian. Cap ormas seram dan ganas pun sirna, yang ada malah
disebut sebagai ormas pengecut. Bosnya saja lari begitu, mana bisa anak
buahnya diharapkan.
Jadi, jangan harap kalau mereka ini
nantinya akan berangkat ke Rohingya. Modal cuman fotokopi KTP mau ke
Rohingya itu namanya mimpi siang bolong disambar geledek. Hangus dan
gosong. Kalau pun berangkat, maka seperti dugaan saya mereka hanya akan
diberangkatkan demo Candi Borobudur. Modal fotokopi KTP sudah bisa ke
Borobudur.
Fpi banyak gaya. Mau kirim relawan bantu
Muslim Rohingya dan sudah siap mati syahid. Sayangnya, malah otaknya
duluan mati syahid sehingga tidak lagi bisa berpikir waras. Kalau mau ke
Myanmar bela Rohingya tidak semudah mau ke Ragunan lihat Babon. Banyak
hal yang harus diperlengkapi, salah satunya adalah otak.
Hal yang sepertinya tidak lagi dimiliki
oleh FPI yang tanpa malu dan waras menyebut akan berangkat ke Rohingya
modal fotokopi KTP. Dasar Ormas NDESO!!
Komentar
Posting Komentar