Prabowo Sebut "Kirim Bantuan ke Rohingya itu Pencitraan Jokowi untuk Pilpres 2019 Biar Dipilih Lagi"


Masih mau dukung seorang Calon Presiden yang tidak mampu membedakan mana urusan negara dan mana urusan pribadi? Ketika saya membaca berita yang melansir komentar Prabowo atas BANTUAN RAKYAT INDONESIA yang dipandang sebagai pencitraan Jokowi semata, saya seperti percaya dan tidak percaya bahwa komentar seperti itu keluar langsung dari mulut seorang Calon Presiden Permanen atau kita singkat menjadi CPP.

Waduh, kok commentaar Prabowo sangat tidak berkelas yah? Kalau yang bicara kelas penyinyir seperti Fadli Zon atau Fahri Hamzah yang memang tidak paham apa itu menjadi Negarawan, saya bisa paham. Tapi seorang Prabowo gitu loh! Kok bisa berkomentar lebuh rendah dari seorang bawahan? Konyol banget, kan? Kalau komentar seperti itu diucapkan oleh orang sekelas Anies Baswedan juga saya masih bisa paham, in any case, Anies Baswedan itu memang sudah bawaan lahir selalu nyinyir. Tapi Prabowo? Prabowo Subianto, seorang yang begitu semangat untuk menjadi Presiden Indonesia, masa cuma sejauh itu komentarnya? Dimana pada advisor politiknya yah? Sepertinya Prabowo kalau diminta komentar secara spontan yang keluar malah kebodohan. Komentar-komentar dia yang pintar pasti sudah ditulis dulu orang seseorang sebelum dipidatokan.
Sekarang coba kita bandingkan ketika Indonesia dilanda badai Tsunami dan negara-negara lain di dunia mengirim bantuannya pada kita. Seperti misalnya Australia, apakah bantuan satu negara itu adalah pencitraan dari pemimpin negara tersebut? Apalagi kita tahu bagaimana dahsyatnya gelombang massa dan dunia yang mendesak pemerintah Indonesia untuk melakukan sesuatu untuk membantu warga Rohingya, tindakan pemerintah Indonesia adalah jawaban dari semua permintaan dan desakan yang selama ini digaungkan. Terus Prabowo kemana saja selama gaungan itu dikumandangkan di Indonesia dan dunia? Hibernasi?

“Kalaupun kita sekarang kirim bantuan menurut saya itu pencitraan. Kirim bantuan pun tak sampai kadang-kadang. Jadi saudara-saudara di sini saya harus kasih tahu supaya tidak emosional,” kata Prabowo di Bundaran Patung Kuda, Jakarta, Sabtu (16/9/2017). Padahal menurut Prabowo, langkah yang bisa dilakukan Pemerintah untuk membantu Rohingya adalah dengan menjadikan Indonesia sebagai negara yang disegani di dunia. “Percaya sama saya, kalau kita kuat kaum Rohingya kita bantu, kita beresin. Kita harus kuat untuk bantu orang lemah, tidak bisa lemah bantu lemah, miskin bantu miskin,” tambah dia.

Mari kita tertawa bersama. Iya, saya tertawa ketika Prabowo bilang, “Percaya sama saya….” Aduh bapak, yang sudah-sudah saja omongan yang bapak ucapkan tidak ada yang terbukti benar, lalu rakyat diminta percaya soal bantuan untuk Rohingya adalah pencitraan Presiden Jokow semata, apa buktinya? Memangnya 4 kapal Herculas yang dikirim PEMERINTAH INDONESIA, itu milik Presiden Jokowi pribadi? Tidak, Pak! Itu milik rakyat Indonesia. Mungkin bagi bapak, KALAU bapak jadi presiden Indonesia, semua fasilitas dan harta yang dimiliki oleh negara dan rakyat, akan bapak akui sebagai miliki bapak pribadi. Karena biasanya seorang penipu akan berpikir orang lain pun penipu. Tapi Pak Jokowi tidak seperti Bapak! Kalau betul pencitraan, apakah ada 1 saja spanduk ASLI bukan editan yang bertulisan, “Bantuan Presiden Jokowi untuk warga Rohingya”?
Bantuan pemerintah Indonesia adalah bantuan atas nama segenap rakyat Indonesia dan bukan atas nama Presiden Jokowi secara pribadi. Prabowo sudah gagal paham membedakan mana Jokowi sebagai Presiden Indonesia dan mana Jokowi sebagai seorang pribadi. Di negara manapun, tidak pernah ada istilah bantuan pribadi seorang kepala negara untuk negara lain. Turki membantu Rohingya, apa itupun usaha pencitraan Presiden Erdogan?

Komentar konyol Prabowo ini seolah-olah Prabowo sedang menelanjangi dirinya sendiri. Sangat konyol dan sangat disayangkan. Prabowo tidak henti-hentinya melakukan gerakan pembodohan pada pengikutnya. Pendapat Prabowo yang mengatakan bahwa kita harus kuat dulu untuk bisa menolong rakyat yang terkena musibah adalah satu teori yang sangat tidak masuk akal. Kalau harus menunggu Indonesia kuat dulu, ditengah terjangan dan serangan yang dilancarkan oleh kubu dia, rakyat Rohingya sudah keburu tidak ada. Ibarat kita membantu tetangga yang terkena musibah, lalu bantuan kita disebut sebagai pencitraan.

Dimata Prabowo, Indonesia sampai saat ini masih tidak disegani dunia. Prabowo lupa bahwa sejak Jokowi menjadi Presiden Indonesia, Indonesia mulai sangat diperhitungkan dunia.
Apalagi menurut Prabowo, sampai saat ini Indonesia sendiri belum bebas dari persoalan seperti para kaum Rohingya yang tersandera di tanah kelahirannya. “Kita sendiri jadi tamu di rumah kita sendiri, itu kalau yang punya rumah. Tidak usah Rohingya, banyak orang Betawi yang tidak punya rumah,” kata dia.
Ha ha ha! Komentar Prabowo yang satu ini adalah bukti kegagal pahaman dia. Memperlihatkan kebodohan cara berpikir dia. Bagaimana bisa Prabowo menyamakan masalah orang Betawi yang tidak punya rumah dengan rakyat Rohingya yang DIUSIR dari rumah mereka? Rakyat Rohingya itu sedang dibantai dan diusir dari rumah mereka. Mereka punya rumah, tapi dirampas oleh pemerintah Myanmar dengan cara tidak mengakui keberadaan mereka.
Dari komentar konyolnya dia, KALAU Prabowo yang menjadi Presiden Indonesia, saya yakin, Indonesia tidak akan melakukan apa-apa untuk Rohingya. Prabowo dengan congkaknya akan menolak untuk membantu rakyat Rohingya yang sedang digenosida. UNTUNGNYA, PRESIDEN INDONESIA BUKAN PRABOWO TAPI JOKOWI. Makanya Indonesia, walaupun menurut Prabowo masih belum kuat dan tidak disegani, tetap membantu rakyat Rohingya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

KAPOK ...SENJATA MAKAN TUAN...!!! BEGAL TEWAS KENA SENJATA SENDIRI SAAT SEDANG BERAKSI MENGEJAR KORBANYA....

ASTAGFIRULLAH...!!! Masih Ingat Dengan Artis Cantik Asmirandah yang Resmi Murtad? Mengejutkan!! Ini Nasibnya Sekarang

Sosok Kopilot Cantik yang Shalat di Pesawat Ternyata Mantan Kontestan Indonesian Idol?