Miris!! Kisah Sedih Anak Cerdas Usia 8 Tahun yang Membunuh Preman Pembunuh Ayah nya, Simak cerita nya Disini...

kliksasi - Kisah miris dialami seorang bocah berusia 8 tahun yang terlibat kasus pembunuhan sedang hangat dibicarakan di media sosial terutama Facebook.  kisah ini menjadi perbincangan setelah dibagikan oleh Facebook bernama Prap Fals Napole.


Prap  sebenarnya sudah lama memposting cerita tersebut tepatnya pada tanggal 5 April 2014,  tapi belakangan ini kisah itu kembali beredar. Prap  mengunggah sebuah foto anak yang tampaknya berada di dalam tahanan.

Prap  juga menyertakan cerita miris tentang seorang anak tersebut yang  menusuk seorang preman hingga meninggal karena telah membunuh ayahnya sendiri. Dalam keterangan itu juga disebutkan jika penulis kisah ini bernama Lars Fredick Sugandha.
Berikut ini merupakan postingan Prap  tentang kisah anak yang menusuk preman yang sudah membunuh ayahnya tersebut :
Terus terang, meski sudah beberapa kali mengadakan penelitian Kriminal di LP, pengalaman kali ini adalah pengalaman pertama saya ngobrol langsung dengan seseorang yang didakwa kasus pembunuhan berencana.
Dengan jantung dag dig dug, pikiran saya melayang-layang mengira-ngira gambaran orang yang akan saya temui.

Sudah terbayang muka keji Hanibal Lecter, juga penjahat-penjahat berjenggot palsu ala sinetron, dan gambaran-gambaran pembunuh berdarah dingin lain yang sering saya temui di cerita TV.
Well, akhirnya setelah menunggu sekian lama berharap-harap cemas, salah satu sipir membawa seorang anak kehadapan saya.

Yup, benar seorang anak berumur 8 tahun.
Tingginya tidak lebih dari pinggang orang dewasa dengan wajah yang diliputi senyum malu-malu.
Matanya teduh dengan gerak-gerik yang sopan.

Saya pun membaca berkas kasusnya yang diserahkan oleh sipir itu.
justify;">Sebelum masuk penjara ternyata ia adalah juara kelas di sekolahnya, juara menggambar, jago bermain suling, juara mengaji 


Ternyata sejak di penjara dua tahun lalu.
Anak ini sudah tiga kali melarikan diri dari selnya.
Dan caranya pun menurut saya tergolong ajaib.

Pelarian pertama dilakukannya dengan cara yang tak terpikirkan siapapun.
Setiap pagi sampah-sampah dari Lapas itu di jemput oleh mobil kebersihan.
Sadar akan hal ini, diam-diam Arif menyelinap ke dalam salah satu kantung sampah.
Hasilnya 1-0 untuk Arif.
Ia berhasil keluar dari penjara.
Pelarian kedua lebih kreatif lagi.
Anak yang doyan baca ini pernah membaca artikel tentang fermentasi makanan tape (ingat lho waktu wawancara usianya baru 8 tahun).
Dari situ ia mendapat informasi bahwa tape mengandung udara panas yang bersifat destruktif terhadap benda keras.
Kebetulan pula di Lapas anak ini disediakan tape uli dua kali dalam seminggu.
Setiap disediakan tape, arif selalu berpuasa karena jatah tape itu dibalurkannya ke dinding tembok sel tahanannya.
Hasilnya setelah empat bulan, tembok penjara itu menjadi lunak seperti tanah liat.
Satu buah lubang berhasil dibuatnya. 2-0 untuk arif.
Ia keluar penjara ke dua kalinya.

Pelarian ke tiganya dilakukan ala Mission Imposible.
Arif yang ditugasi membersihkan kamar mandi melihat ember sebagai sebuah solusi.
Besi yang berfungsi sebagai pegangan ember itu di simpan di dalam kamarnya.
Tahu bahwa dirinya sudah diawasi sangat ketat, Arif memilih tempat persembunyian paling aman sebelum memutuskan untuk kabur.

Ruang kepala Lapas menjadi pilihannya.
Alasannya jelas, karena tidak pernah satu pun penjaga berani memeriksa ruang ini.
Ketika tengah malam ia menyelinap keluar dengan menggunakan besi pegangan ember untuk membuka pintu dan gembok.

Jangan Tanya saya bagaimana caranya, pokoknya tahu-tahu ia sudah di luar. 3-0 untuk Arif.
Lantas kenapa ia bisa tertangkap lagi?
Rupanya kepintaran itu masih berada di sebuah kepala bocah.
Pelarian-pelariannya didorong dari rasa kangennya terhadap ibunya.

Anak ini keluar dari penjara hanya untuk ke rumah sang ibunda tercinta.
Jadi dari Lapas tanggerang ia menumpang-numpang mobil Omprengan dan juga berjalan kaki sekian kilometer dengan satu tujuan, pulang!

Karena itu pula pada pelarian Arif yang ketiga, kepala Lapas yang juga seorang ibu ini meminta anak buahnya untuk tidak segera menjemput Arif.
Hasilnya dua hari kemudian Arif kembali lagi ke lapas sambil membawa surat untuk kepala Lapas yang ditulisnya sendiri.

*Ibu kepala Arif minta maaf, tapi Arif kangen sama ibu Arif. * Tulisnya singkat.
Seorang anak cerdas yang harus terkurung dipenjara.
Tapi, saya tidak lantas berpikir bahwa ia tidak benar-benar bersalah dan harus dibebaskan.
Bagaimanapun juga ia telah menghilangkan nyawa seseorang.

Tapi saya hanya berandai-andai jika saja, kebijakan bertindak cepat menangkap pembunuh si ayah (secepat polisi menangkap si Arif) pastinya saat ini anak pintar dan rajin itu tidak akan berada di tempat seperti ini.
Dan kreativitasnya yang tinggi itu bisa berguna untuk hal yang lain.

Sayangnya si Arif itu cuma anak pedagang sayur miskin sementara si preman yang dibunuhnya selalu setia menyetor kepada pihak berwajib setempat.







Itulah yang namanya keadilan di negeri ini! [banyakbaca.com]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KAPOK ...SENJATA MAKAN TUAN...!!! BEGAL TEWAS KENA SENJATA SENDIRI SAAT SEDANG BERAKSI MENGEJAR KORBANYA....

ASTAGFIRULLAH...!!! Masih Ingat Dengan Artis Cantik Asmirandah yang Resmi Murtad? Mengejutkan!! Ini Nasibnya Sekarang

Sosok Kopilot Cantik yang Shalat di Pesawat Ternyata Mantan Kontestan Indonesian Idol?