Alhamdulillah !! Kabar Gembira, Tentara AS Kini Boleh Berhijab Selama Bertugas
Foto: Ist.
kliksasi - Amerika Serikat - Ada kabar gembira untuk para wanita muslim yang ingin menjadi tentara Amerika Serikat (AS). Kini peraturan baru menungkapkan kalau busana atau aksesori yang terkait agama sudah diizinkan.
Sebelumnya, aktivitas para tentara baik pria maupun wanita dibatasi ketika menggunakan atribut keagamaan. Sekarang tidak lagi, penganut Sikh yang menggunakan sorban pun boleh mengenakan atribut agamanya saat bertugas.
Dalam aturan baru yang dikeluarkan oleh Secretary of the Army Eric Fanning, memberikan kebebasan beragama di lingkungan tentara. Para tentara boleh mengenakan jilbab, sorban, hingga berjanggut.
Foto: Dok. Army Direction 2017-13. |
Peraturan tersebut muncul untuk menanggapi litigasi dan advokasi dari prajurit Sikh yang berjanggut serta mengenakan sorban dengan alasan agama. Mereka ingin mendapatkan hak untuk setia dengan imannya sementara aktif melayani masyarakat.
"Ini adalah kemajuan besar tidak hanya untuk komunitas Sikh tapi juga militer bangsa kita. Sikh Amerika mencintai negeri ini dan ingin mendapatkan kesempatan yang adil untuk melayani negara tanpa mengingkari imannya. Begitu pula tentara wanita kini boleh berhijab," ujar Kongres Joe Crowley dilansir dari Army Times.
Letnan Kolonel Randy Taylor juga menambahkan kalau mereka telah mengkaji kebijakan ini sebelumnya dan mengizinkan para tentara mengenakan hijab atau sorban. Meski demikian, saat pelatihan atau bertugas mereka tetap harus mengenakan helm tentara dan pelindung tubuh lainnya.
"Kami senang dengan kemajuan akan kebijakan baru ini bagaimana toleransi beragama dan keragamaan bisa ditunjukkan oleh bangsa kita," ujar pria yang juga merupakan juru bicara dari Angkatan Darat AS itu.
Ketika bertugas, jilbab harus dikenakan di bawah helm patroli. Materialnya juga tidak boleh menarik perhatian seperti satin yang menarik perhatian dan cocok digunakan dengan seragam.
Warna yang dipilih bisa hitam, cokelat, hijau, atau biru tua. Penggunaan jilbab juga harus ketat ke wajah agar tidak mengganggu pergerakan.
Selain itu, jilbab juga harus dimasukkan ke dalam seragam militer. Sedangkan pria berjanggut diharuskan memangkasnya bila lebih dari 2 inch di bawah dagu.
Letnan Kolonel Randy Taylor juga menambahkan kalau mereka telah mengkaji kebijakan ini sebelumnya dan mengizinkan para tentara mengenakan hijab atau sorban. Meski demikian, saat pelatihan atau bertugas mereka tetap harus mengenakan helm tentara dan pelindung tubuh lainnya.
"Kami senang dengan kemajuan akan kebijakan baru ini bagaimana toleransi beragama dan keragamaan bisa ditunjukkan oleh bangsa kita," ujar pria yang juga merupakan juru bicara dari Angkatan Darat AS itu.
Foto: Dok. Army Direction 2017-13. |
Ketika bertugas, jilbab harus dikenakan di bawah helm patroli. Materialnya juga tidak boleh menarik perhatian seperti satin yang menarik perhatian dan cocok digunakan dengan seragam.
Warna yang dipilih bisa hitam, cokelat, hijau, atau biru tua. Penggunaan jilbab juga harus ketat ke wajah agar tidak mengganggu pergerakan.
Selain itu, jilbab juga harus dimasukkan ke dalam seragam militer. Sedangkan pria berjanggut diharuskan memangkasnya bila lebih dari 2 inch di bawah dagu.
Komentar
Posting Komentar